REPUBLIK BOBOTOH - Posisi Djadjang Nurdjaman di Barito Putera disorot setelah Laskar Antasari menelan kekalahan tiga kali beruntun.
Barito dipermalukan Persik Kediri 0-2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Rabu 8 Desember 2021.
Kekalahan tersebut membuat Barito kini berada di zona degradasi, tepatnya di posisi 16 klasemen sementara Liga 1 2021-2022.
Akibat kekalahan dan situasi menyulitkan yang dialami Barito itu pula, posisi Djanur disorot dan dikabarkan terancam dipecat.
Eks pelatih Persib dan Persebaya itu pun, sepertinya sadar risiko yang harus ditanggung karena performa Barito belakangan ini.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Saya sadar sebagai pelatih, saya tanggung jawab tentunya. Saya menunggu keputusan manajemen kalaupun didepak saya harus menerima enggak mungkin saya memaksa," kata Djanur dikutip dari Warta Ekonomi, Jumat 10 Desember 2021.
Meski di ambang pemecatan, dan Barito berada di zona degradasi, Djanur optimistis Laskar Antasari bisa selamat dengan memanfaatkan jeda musim untuk melakukan evaluasi dan perubahan.
"Tapi sebenarnya kalau di putaran kedua evaluasi dilakukan. Perubahan sana-sini, tim ini bisa selamat dari degradasi," pungkasnya.
Gosip yang santer beredar menyebutkan, Salahudin yang sebelumnya melatih klub Liga 2, Madura FC jadi kandidat jika Barito memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Djanur.
Salahudin bukan sosok asing untuk Barito, karena dia adalah mantan pemain Laskar Antasari dan sempat jadi staf pelatih dan pelatih kepala Barito Putera pada 2007 sampai 2015.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik