REPUBLIK BOBOTOH - Borneo FC Samarinda berencana membawa kasus sengketa pemain, Indra Mustafa dengan Persib Bandung ke pengadilan arbitrase, National Dispute Resolution Chamber (NDRC).
Borneo FC menyatakan dibutuhkan keputusan dari NDRC untuk menuntaskan sengketa pemain dengan Persib. Sebab mereka mengklaim sudah menempuh proses yang seharusnya dilakukan sebelum mengontrak pemain.
Tetapi di sisi lain, Pesut Etam juga mengakui, sampai saat ini proses registrasi Indra Mustafa sebagai pemain mereka terkendala karena belum terinput ke dalam sistem SIAP PSSI.
Menanggapi klaim yang disampaikan Borneo FC, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengaku tak ingin berpolemik dengan tim mana pun terkait kepindahan Indra Mustafa.
Sesuai pernyataan resmi dari Borneo FC, menurutnya hal tersebut menegaskan bahwa tim Pesut Etam masih belum bisa mendaftarkan Indra ke dalam sistem SIAP PSSI.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
BACA JUGA: Sebelum Suntik Vaksin Booster, Simak Dulu 5 Hal Penting Ini
Sebelumnya kepergian Indra ke tim Pesut Etam semakin memanas karena mantan bek timnas Indonesia U-19 itu, masih terikat kontrak dengan Persib. Sehingga, Indra tak bisa bermain untuk Borneo FC di musim ini dan harus kembali bergabung dengan Persib.
Tak hanya enggan berpolemik dengan tim lain, Teddy juga ingin menjaga hubungan baik dengan Indra Mustafa. Sehingga, manajemen tim memanggil Indra untuk dimintai keterangan terkait kasus yang cukup memanas hingga saat ini.
"Kita gak mau berpolemik lah, yang penting hitam di atas putihnya aja. Dari paragraf pertama (pernyataan Borneo FC) bagi saya sudah cukup," ujar pria berkacamata itu pada Jumat, 14 Januari 2022.
Disinggung perihal siapa yang salah dalam kasus ini, Teddy tak mengetahui secara pasti. Pasalnya ia tak mengetahui proses yang dilakuakan Borneo FC dan Indra Mustafa.
"Saya gak tahu. Kurang tau prosesnya seperti apa dari merekanya," tuntasnya.
Borneo FC dalam poin 6 pernyataan resmi mereka yang dilansir situs web ofisial klub, berniat membawa kasus ini ke pengadilan arbitrase, NDRC.
"Menindaklanjuti dari situasi ini, kami menilai perlu adanya tinjauan dan keputusan legal yang lebih berbobot dan komperhensif, karenanya kami akan meneruskan persoalan ini ke NDRC." tulis Borneo FC.
NDRC adalah pengadilan arbitrase yang dan bersifat independen yang merupakan pilot project badan sepak bola dunia, FIFA.
Fungsinya sebagai badan pengaduan pengaduan dan solusi untuk para pemain profesional yang berkarier di Indonesia, terkait masalah kontrak.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik