REPUBLIK BOBOTOH - Mantan pemain Persib, Ferdinand Sinaga memiliki banyak cerita dalam perjalanan kariernya di lapangan hijau. Ada banyak cerita menarik dan mungkin jadi terasa menggelitik saat kembali diingat.
Salah satu pengalaman yang masih diingat Ferdinand adalah saat membela Persib menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR) di kompetisi ISL musim 2014.
Ferdinand memberikan reaksi saat disuguhi potongan video insiden dalam laga versus PBR di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada kompetisi ISL musim 2014.
Dalam bincang-bincangnya dengan komedian Indra Jegel dalam kanal YouTube Sport77, Ferdinad mengatakan bahwa insiden tersebut cukup unik dan akan selalu diingatnya.
Ferdinand memberikan gestur unik ketika melihat cuplikan video saat dia menyiram dan membuang handuk milik penjaga gawang PBR, Deniss Romanovs.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
BACA JUGA: Menurut Penelitian Yoga Dapat Menambah Kecerdasan Otak
BACA JUGA: Positif Covid-19, Konser Elton John Ditunda
Ia mengatakan, tindakannya itu dilakukan secara spontan untuk melampiaskan kekesalannya karena Persib yang dalam posisi tertinggal, sangat sulit untuk mencetak gol.
Selain itu, eks pemain Persiwa Wamena itu menambahkan bahwa handuk tersebut merupakan handuk termahal yang perlu ia tebus. Pasalnya, buntut atas insiden tersebut, Ferdinand mendapat sanksi denda dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI sebesar Rp25 juta.
"Ini kayanya aku kenal, ini handuk termahal, 25 juta. Karena waktu itu selesai siram handuk, aku didenda 25 juta. Handuk mahal itu," kata Ferdinand diiringi gelak tawa Indra.
Indra tertawa terbahak-bahak setelah mendengar pernyataan dari Ferdinand. Pasalnya saat itu, ia merasa gawang PBR sangatlah sulit untuk ditembus dari sisi mana pun.
Tak hanya itu, Ferdinand juga terlibat perseteruan dengan Boban Nikolic dan Deniss Romanovs setelah menyiram handuk yang menggantung di jaring gawang PBR.
Yang mana Ferdinand tak mundur saat dihadang Deniss dan Boban, meski postur tubuhnya dengan kedua pemain asing PBR itu, cukup jomplang.
Sebagai anak Medan, ia mengaku harus berani saat berhadapan dengan pemain asing sekali pun. Apalagi sebagai putra daerah, ia merasa tak ada yang perlu ditakuti dari legiun asing manapun.
"Orang Toba gak mundur, mereka cari uang di tanah kita, gak mundur," tambahnya.
Yang lebih unik lagi setelah kejadian itu, gawang PBR berhasil dibobol oleh Ferdinand pada 82 untuk menyamakan skor menjadi 2-2.
"Tapi percaya gak percaya itu, setelah kusiram handuk itu 4 atau 5 menit kemudian aku mencetak gol, kubuang ku siram, terus gol," tuntasnya.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik