Polemik Tes PCR Persebaya: Positif Versi LIB, Negatif saat Tes Mandiri, Begini Penjelasannya

Polemik Tes PCR Persebaya: Positif Versi LIB, Negatif saat Tes Mandiri, Begini Penjelasannya Taisei Marukawa salah satu pemain yang absen saat Persebaya takluk 0-2 dari Persipura. (Ligaindonesiabaru.com)

REPUBLIK BOBOTOH - Sejumlah pemain Persebaya Surabaya absen saat menghadapi Persipura Jayapura pada pekan 24 Liga 1 musim 2021-2022, Minggu 6 Februari 2022, karena Covid-19.

Para pemain Persebaya yang absen karena positif Covid-19 adalah Arif Satria, Bruno Moreira, Taisei Marukawa dan Alwi Slamat.

Bermain tanpa sejumlah pemain pilar dalam pertandingan kemarin, cukup terasa dampaknya bagi Persebaya. Hasil akhir pertandingan menunjukkan itu, Persebaya takluk 0-2 dari Persipura.

Polemik muncul karena berdasarkan tes secara mandiri oleh Persebaya pada Minggu siang, 6 Februari 2022, yang hasilnya diketahui sore hari, beberapa pemain Bajol Ijo yang dinyatakan positif Covid-19 ternyata negatif.

Berbedanya hasil tes PCR yang dilakukan PT LIB dengan tes secara mandiri yang dilakukan Persebaya menjadi sorotan publik hingga menimbulkan polemik.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


BACA JUGA: 6 HP RAM 8 GB Murah dan Terbaik, Rekomendasi Februari 2022

BACA JUGA: Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Lewat Indomaret, Cukup Tunjukkan KTP, STNK dan Nomor HP

Dalam keterangan resminya pada Senin, 7 Februari 2022, PT LIB menjawab polemik perbedaan hasil tes PCR tim Persebaya berdasarkan versi PT LIB dengan manajemen klub.

Direktur Operasional PT LIB sekaligus Kasatgas Covid-19 Liga 1 2021-2022, Sudjarno menjelaskan, pihaknya telah melakukan tes PCR kepada Persebaya pada Sabtu sore, 5 Februari 2022 dan hasilnya keluar pada Minggu pagi, 6 Februari 2022.

Hasil tes PCR itulah yang menjadi dasar untuk pertandingan Persebaya vs Persipura pada malam harinya. "Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar virus Covid-19," ucap Sudjarno.

"Mereka terdiri dari pemain dan ofisial. Nama-nama yang positif itu pun tidak kami izinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya versus Persipura Jayapura. Mereka juga harus mendapatkan penanganan medis yang semestinya."

"Pada prinsipnya, PCR mandiri bagian dari penerapan prokes yang ketat oleh setiap klub. PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma," tambahnya.

Tidak masuknya nama-nama pemain yang terpapar Covid-19 ke dalam daftar nama pemain yang diizinkan untuk menghadapi Persipura, lanjut Sudjarno, sudah sesuai dengan regulasi Liga 1 2021/2022. Terutama regulasi pada pasal 52 yang mengatur tentang hasil tes Covid dan eligibilitas.

"Pada pasal 52 itu dipaparkan dengan jelas bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid-19 sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test Antigen. Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya," beber Sudjarno.

Khusus soal manajemen Persebaya yang melakukan tes mandiri, menurut Sudjarno, harusnya bisa dikomunikasikan dengan PT LIB atau satgas terkait terlebih dulu. Dengan begitu, hasil tes ulang bisa diketahui bersama dan diambil keputusan yang diketahui dan dipertanggungjawabkan secara bersama pula.

"Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar. Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya," jelas Sudjarno.

"Ingat pada Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya. Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah official PCR kami," lanjut Sudjarno.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini