Polemik Hasil Tes PCR Persebaya: Manajemen Bajul Ijo Jawab Argumen LIB

Polemik Hasil Tes PCR Persebaya: Manajemen Bajul Ijo Jawab Argumen LIB Marselino Ferdinan menjalani tes usap sebelum laga melawan Persita tahun lalu. (Persebaya.id)

REPUBLIK BOBOTOH - Persebaya Surabaya menyampaikan pernyataan resmi merespons sikap PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait polemik hasil tes PCR jelang laga kontra Persipura Jayapura.

Diberitakan sebelumnya, polemik muncul karena hasil tes PCR sehari jelang laga melawan Persipura, atau Sabtu 5 Februari 2022, sejumlah pemain Persebaya dinyatakan positif Covid-19 hingga tidak bisa bermain.

Namun keesokan harinya pada Minggu siang, 6 Februari 2022, Persebaya melakukan tes PCR secara mandiri dan hasilnya pada sore hari, menunjukkan beberapa pemain yang sebelumnya positif dinyatakan negatif.

BACA JUGA: Jabar Bakal Miliki 17 Kabupaten Kota Baru, Ini Daftar Nama Daerahnya

Berikut kutipan jawaban Persebaya atas pernyataan Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno terkait hasil tes PCR yang berbeda:


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


"Persebaya melakukan tes PCR Covid-19 ulang pada seluruh pemain dan ofisial pada Minggu siang (6/2) menjelang laga melawan Persipura. Tes itu dilakukan secara mandiri merujuk pada hasil tes PCR yang dilakukan PT LIB pada Sabtu sore (5/2). Plus tes PCR yang dilakukan secara mandiri pada Jumat (4/2).

Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Persebaya memang melakukan tes mandiri PCR secara berkala. Termasuk tes pada hari Jumat. Tes tersebut juga dilakukan untuk menentukan siapa saja yang akan diikutkan dalam sesi latihan official training (OT) di Sabtu pagi.

Hasil dari tes PCR tanggal 4 Februari, ada tambahan pemain positif, ada yang juga negatif setelah sebelumnya positif. Tambahan pemain yang positif adalah, Samsul Arif, Satria Tama, dan M. Hidayat. Dayat dan Samsul menunjukkan CT yang rendah, 25 dan 22. Menunjukkan keberadaan virus yang tinggi. Mereka pun tidak diikutkan dalam sesi OT. Sedangkan Tama tidak ikut OT karena sedang dalam pemulihan operasi ACL.

Koko Ari Araya yang sebelumnya positif juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. Setelah sebelumnya positif pada tes tanggal 1 Februari oleh PT LIB, Koko sudah negatif dari hasil tes 4 Februari.

Lalu tibalah tes PCR yang dilakukan oleh LIB pada 5 Februari sekitar pukul 17.30 WITA. Hasilnya diterima Persebaya pada tanggal 6 Februari pagi.

Hasil tes LIB yang diterima Persebaya cukup mengejutkan. Dayat dan Samsul ternyata negatif. Lembaran tes tertulis Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran, pengambil sample Kimia Farma. Di sisi lain, sejumlah pemain yang pada tes 4 Februari negatif, menjadi positif pada tes 5 Februari. Padahal jeda tidak sampai 24 jam.

Di antara pemain-pemain tambahan yang positif pada tes LIB 5 Februari adalah Bruno Moreira, Taisei Marukawa, Ricky Kambuaya, Alwi Slamat. Koko yang sudah negatif pun kembali positif. Pelatih Persebaya Aji Santoso pun hasilnya positif.

Setelah menerima hasil tes dari LIB pada 6 Februari, Persebaya pun melakukan tes mandiri pada siang harinya. Tes di laboratorium yang sample-nya diperiksa di rumah sakit yang sama dengan tes LIB.

Tes ulang mandiri di hari H pertandingan itu dilakukan untuk mencari second opinion. Karena pemain-pemain disebutkan di atas adalah pemain utama Persebaya.

Tes ulang di hari H pertandingan sebelumnya juga dilakukan LIB pada pemain Persebaya. Yaitu pada tanggal 2 Februari menjelang laga melawan PSIS Semarang. Saat itu, LIB melakukan tes ulang karena pada tes tanggal 1 Februari yang juga mereka lakukan, jumlah pemain negatif Persebaya hanya 13.

Kurang dari syarat pertandingan minimal 14 pemain sesuai pasal 52 ayat 7 Regulasi Liga 1. Tes ulang itu mendapatkan dua pemain negatif tambahan. Sehingga kuota minimal Persebaya terpenuhi dan bisa tetap main lawan PSIS.

Nah, dari hasil tes mandiri yang dilakukan Persebaya pada tanggal 6 Februari, didapatkan bahwa Ricky, Bruno, Taisei, Alwi, juga Koko hasilnya negatif. Bek tengah andalan Arif Satria pun sudah negatif. Sementara Coach Aji tetap positif. Hasil tes mandiri diterima Persebaya pada pukul 16.50 WITA.

Dari rangkaian tes pada 4, 5, dan 6 Februari, Persebaya merasa ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam tes PCR yang dilakukan LIB. Demi mewujudkan fairness dan keamanan yang lebih baik dalam BRI Liga 1 2021/2022 yang diselenggarakan di tengah pandemi. Di mana Indonesia memasuki gelombang ketiga Covid-19 berupa varian Omicron yang diprediksi pemerintah masih akan terjadi sampai Maret."

BACA JUGA: Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Lewat Indomaret, Cukup Tunjukkan KTP, STNK Dan Nomor HP

Sebelumnya seperti dikutip dari rilis media pada website resmi PT LIB, Senin 7 Februari 2022, Direktur Operasional PT LIB sekaligus Kasatgas Covid-19 Liga 1 2021-2022, Sudjarno menjelaskan, pihaknya telah melakukan tes PCR kepada Persebaya pada Sabtu sore, 5 Februari 2022 dan hasilnya keluar pada Minggu pagi, 6 Februari 2022.

Hasil tes PCR itulah yang menjadi dasar untuk pertandingan Persebaya vs Persipura pada malam harinya. "Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar virus Covid-19," ucap Sudjarno.

"Mereka terdiri dari pemain dan ofisial. Nama-nama yang positif itu pun tidak kami izinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya versus Persipura Jayapura. Mereka juga harus mendapatkan penanganan medis yang semestinya."

"Pada prinsipnya, PCR mandiri bagian dari penerapan prokes yang ketat oleh setiap klub. PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma," tambahnya.

Tidak masuknya nama-nama pemain yang terpapar Covid-19 ke dalam daftar nama pemain yang diizinkan untuk menghadapi Persipura, lanjut Sudjarno, sudah sesuai dengan regulasi Liga 1 2021/2022. Terutama regulasi pada pasal 52 yang mengatur tentang hasil tes Covid dan eligibilitas.

"Pada pasal 52 itu dipaparkan dengan jelas bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid-19 sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test Antigen. Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya," beber Sudjarno.

Khusus soal manajemen Persebaya yang melakukan tes mandiri, menurut Sudjarno, harusnya bisa dikomunikasikan dengan PT LIB atau satgas terkait terlebih dulu.

Dengan begitu, hasil tes ulang bisa diketahui bersama dan diambil keputusan yang diketahui dan dipertanggungjawabkan secara bersama pula.

"Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar. Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya," jelas Sudjarno.

"Ingat pada Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya. Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah official PCR kami," lanjut Sudjarno.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini