REPUBLIK BOBOTOH - Sekretaris Umum (Sekum) Viking Persib Club, Tobias Ginanjar, berharap Persib Bandung lebih konsisten secara permainan maupun hasil di Liga 1 musim depan.
Menurut sosok yang akrab disapa Tobi itu, salah satu faktor penyebab Persib gagal juara di Liga 1 musim 2021-2022 adalah tidak konsisten secara permainan dan hasil, terutama di awal kompetisi.
Tobi menyoroti enam pertandingan awal Persib di Liga 1 2021-2022 yang hanya meraih dua kemenangan dan empat kali hasil imbang.
Padahal secara materi pemain menurut Tobi, Persib sudah memiliki modal besar untuk menjadi juara. Tetapi tanpa konsistensi, jangan pernah berharap Persib bisa juara di kompetisi dengan format Liga.
BACA JUGA: Persikab Datangkan Dua Pemain Baru, Eks Persib dan Persija
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
BACA JUGA: Resmi Gabung Persikab, Eks Persib dan Persis Bangga Bisa Kembali Ke 'Rumah'
"Dari materi mah, materi VVIP. Cuma tadi, karena ini kan Liga na format na kompetisi penuh nyak," kata Tobi saat hadir sebagai narasumber di program Piriwit Biru yang tayang di channel YouTube, REPUBLIKBOBOTOHTV, Rabu 27 April 2022.
"Bukan format yang ada 8 besar. Jadi butuh konsistensi dari pertandingan pertama sampai terakhir."
"Persib kan di 6 pertandingan awal banyak kehilangan poin. Makanya bobotoh sampai melakukan demo, karena 6 pertandingan awal banyak kehilangan poin."
Meski keadaan kemudian membaik secara hasil, setelah Persib menyapu bersih empat pertandingan di seri kedua, lalu bangkit di putaran kedua, tetapi kondisinya sudah menjadi lebih berat.
"Jadinya ketika sudah membaik, jadi sudah keburu ketinggalan untuk ngejar, pressurenya sudah berat," tegas Tobi yang juga anggota DPRD Jawa Barat itu.
Dalam sejarahnya, Persib belum pernah juara saat kompetisi menerapkan format penuh atau sistem Liga.
Dua gelar juara yang diraih Persib di era Liga Indonesia selalu diraih dalam format bukan kompetisi penuh yang juaranya ditentukan lewat pertandingan final tunggal.
Di Liga Indonesia I musim 1994-1995, Persib juara setelah mengalahkan Petrokimia 1-0 di final. Sementara di era ISL, Persib juara pada musim 2014 setelah di final mengalahkan Persipura lewat adu penalti.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik