Pemain Persib, Achmad Jufriyanto. (Official Persib)
REPUBLIK BOBOTOH - Achmad Jufriyanto, tergolong pemain yang karier sepak bolanya cukup awet di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Di usianya yang kini sudah menginjak 35 tahun, Achamd Jufriyanto justru masih mendapatkan perpanjangan kontrak dengan durasi dua musim dari Persib.
Dalam kanal YouTube Jebreeetmedia TV, pemain yang akrab disapa Jupe itu, mengungkapkan ada perjuangan yang dikerahkan agar bisa terus berkarier bersama klub yang berkompetisi di kasta tertinggi.
Apalagi Jupe selalu ingin mendapat panggilan membela Timnas Indonesia seperti rekannya saat membela Persita dan Pelita Jaya, Egi Melgiansyah.
BACA JUGA: Cerita Pahit Bek Persib Achmad Jufriyanto
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
BACA JUGA: Di Tangan Eks Pelatih Persib Mario Gomez, Klub Medioker Argentina Ini Berubah Jadi Tim Tangguh
Secara usia, Jupe memang ada di atas Egi, tetapi secara karier di level senior dia satu angkatan dengan adik mantan pemain Persita, Maman itu.
Hanya saja Egi lebih sering dipanggil Timnas Indonesia hingga mendapatkan tempat reguler. Sehingga ia harus banyak melakukan pengorbanan agar terpanggil Timnas.
"Apa yah kalau dibilang awet kalau dari dulu dan sampai saat ini lah ya saya engga langsung naik, saya di timnas gak reguler, gak selalu dapat panggilan Timnas. Dulu kadang saya sama Egi Melgiansyah, dia di tim reguler main, di Timnas juga dapat panggilan main, saya pengen, ada juga, tapi gimana caranya seperti itu ya saya harus mengeluarkan usaha lebih," kata Jupe.
Totalitas Jupe untuk mengerahkan kemampuan terbaik di mana pun dia bermain, rupanya selalu dia tunjukan hingga saat ini. Hal itu terlihat dari usaha kerasnya yang selalu meluangkan waktu untuk berlatih secara mandiri, baik setelah dan sebelum latihan bersama dengan tim.
Jupe melanjutkan kebiasaan menjaga kebugaran menjadi salah satu modal berharga untuk tetap bertahan di Liga 1. Apalagi gelaran Liga 1 sangat memerlukan ketahanan fisik yang baik di setiap pertandingannya.
"Saya dari dulu memang senang latihan sendiri di rumah, waktu di Persita itu jarang tiggal di Mes, kecuali di Malang saya di Mes, tapi rutinitas sebelum latihan sore ya saya ngegym dulu, setelah latihan pagi ya ngegym dulu baru pulang. Kesininya jadi rutinitas kalau engga dilakuin kerasa gak enak, di Sriwijaya juga kalau mau main ya kaya gitu," imbuhnya.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik
