Cerita Pahit Bek Persib Achmad Jufriyanto

Cerita Pahit Bek Persib Achmad Jufriyanto Achmad Jufriyanto saat membela Kuala Lumpur City FC.

REPUBLIK BOBOTOH - Sudah 17 tahun, Achmad Jufriyanto menjalani karier sebagai pesepakbola profesional. Selama itu, banyak tim yang telah dibelanya. Mulai dari Persita, Arema, Pelita Jaya, Sriwijaya FC, Persib, sampai Bhayangkara FC.

Banyak suka dan duka yang dirasakan Jupe selama berkarier. Beberapa gelar juga sudah ditorehkan, termasuk mengantarakan Persib meraih gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.

Yang menarik dalam final ISL 2014 maupun Piala Presiden 2015, Jupe menjadi salah satu pemain penentu. Di final ISL 2014, Jupe sukses mengeksekusi penalti penentu juara. Sementar di final Piala Presiden 2015, Jupe mencetak salah satu gol kemenangan.

Tetapi selama 17 tahun berkarier, Jupe tentu pernah mengalami pengalaman kurang baik. Itu dirasakan Jupe saat membela klub Malaysia, Kuala Lumpur FA (kini Kuala Lumpur City FC) pada tahun 2018 sampai 2019.

BACA JUGA: Achmad Jufriyanto Beberkan Alasan Sempat Tinggalkan Persib dan Pindah Ke Bhayangkara FC


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


BACA JUGA: Lawan Timor Leste, Kekuatan Lini Belakang Timnas Indonesia U-23 Bertambah

Di tahun pertama, Jupe merasa kariernya di Malaysia berjalan lancar. Sehingga opsi perpanjangan kontrak di klausul sebelumnya bisa digunakan dan ia melanjutkan kariernya di Kuala Lumpur FA di musim kedua.

"Ada waktu di Malaysia, umur saya gak muda dapet tawaran di Malaysia, terus saya sebenarnya bisa dua tahun tapi cedera dan tahun kedua saya lebih karena masih punya kontrak, 1+1 dan di-on yang tahun keduanya. Saya ngerasa kurang maksimal disitu, sayang sebenarnya keluar di tahun yang gak muda terus harusnya bisa lebih lama," kata Jupe di channel Youtube, Jebreeetmedia TV.

Sayangnya di musim kedua, ia merasa kariernya terjun bebas. Hal tersebut disebabkan cedera yang tak kunjung pulih dan adanya pergantian pelatih kepala pada pertengahan musim.

"Kaya adaptasi skema tim belum dapat, apalagi di pertengahan musim ada pergantian pelatih kaya beda," tambahnya.

Jika ditarik ke belakang, kepindahan Jupe ke Kuala Lumpur FA tak lepas dari peran Mario Gomez ketika hadir untuk menangani Persib jelang Liga 1 musim 2018. Saat itu, Jupe mendapat dua tawaran dari Malaysia dan Thailand.

Akan tetapi ia menolak tawaran dari Thailand dan memilih tawaran bermain dari Malaysia bersama Kuala Lumpur FA.

"Kan saya dipinjemin sama Gomez, dia menawarkan ada tim dari Thailand yang mau sama saya. Tapi tim yang di Malaysia sudah hubungi dia sebelumnya, tapi saya memutuskan untuk di Persib. Tapi kalau memang ada dari Thailand, saya gak bisa nerima tapi saya terma di Malaysia," tutupnya.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini