REPUBLIK BOBOTOH - Pemain bertahan Persib, Achmad Jufriyanto hampir saja berhasil mempersembahkan gelar juara Liga 1 di musim ini.
Sayangnya di akhir musim, performa Persib yang tidak stabil membuat peluang meraih juara tertutup dan mengakhiri kompetisi di posisi kedua.
Sebelumnya, Achmad Jufriyanto merupakab aktor penting saat Persib meraih gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.
Baca Juga: Mulai Besok, Termasuk Pemain Anyar Persib Kumpul di Bandung
Pemain yang akrab disapa Jupe itu berperan penting saat timnya meraih kemenangan di partai final sebagai penendang terakhir Persib dalam drama adu penalti melawan Persipura.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Meski di musim 2021/2022 timnya gagal meraih gelar, Jupe melihat Persib di era Robert Alberts tak jauh beda saat Djajang Nurdjaman berada di kursi pelatih kepala Maung Bandung.
Persib di era Robert Alberts, kata Jupe menunjukan indikasi gelar juara.
"Saya hampir melihat semua sama, apa yang dulu saya dapat ya hampir semua sama karena indikasinya kita hampir juara jadi sesuatu yang dilakukan saat itu dan sekarang itu on track," ujar pria bernomor punggung 16 itu di Jebreeetmedia TV.
Memang, ia mengaku secara permainan akan tetap berbeda dan masing-masing pelatih memiliki kelebihan dan karakter berbeda.
Baca Juga: Jebolan Diklat Persib Ini Cetak Rekor Di Liga 1, Rahmad Darmawan Punya Andil
Namun secara hasil, kedua pelatih tersebut mampu menunjukan kapasitasnya sehingga tim Persib berada di papan atas klasemen.
"Setiap pelatih punya formula sendiri lah, Djanur seperti ini, Robert seperti ini dan apa yang mereka kasih ke kita semuanya itu bagus dan baik, buktinya kan di tim," tutup Achmad Jufriyanto.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: Helmi M Permana