Direktur Persib, Teddy Tjahjono. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono mengakui cukup banyak penyebab yang menjadikan lingkungan venue pertandingan menjadi kurang kondusif.
Selain minimnya kesadaran penonton tak bertiket, tradisi praktik suap untuk bisa menikmati pertandingan Persib juga masih dilakukan oleh banyak pihak.
Teddy Tjahjono menyadari hal tersebut masuk ke dalam catatan evaluasi yang perlu diperbaiki oleh pihaknya. Sehingga berbagai skema pembelian tiket musim ini dirancang secara baik demi menghindari kejadian yang tak diinginkan.
Baca Juga : Daisuke Sato Ungkap Faktor Yang Mempermudah Adaptasinya Bersama Persib
Adanya screening bertahap dengan sistem wilayah juga dilakukan pihaknya demi memfilter para penonton yang bertiket. Sehingga nantinya hanya penonton bertiket yang bisa masuk ke dalam ring 2 dan ring 1.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Mudah-mudahan dengan cara sekarang orang yang masuk Gedebage bisa terfilter. Memang kalau belum ada tiket kan ga mungkin masuk," ujar pria berkacamata itu pada Rabu, 20 Mei 2022.
"Kemarin kan ada tiket bodong dan maksa gak pake tiket. Sekarang kan orang masuk ke ring 2 pasti sudah bergelang semua. Ada barcode kan, makanya kita bagikan hari H biar ga ada yang menduplikasi,"
Ditambah lagi, Teddy Tjahjono mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi sekaligus edukasi bagi semua Bobotoh. Termasuk mengingatkan untuk dapat bertanggung jawab dan lebih peduli demi kesuksesan pertandingan Liga 1 di Kota Bandung.
Baca Juga : Bobotoh Bakal Birukan Wibawa Mukti, Bhayangkara FC Jadi Tamu di Rumah Sendiri?
"Kita terus lakukan sosialisasi dan edukasi, termasuk lewat teman-teman media, kita ingetin tiap hari untuk mengingatkan pertandingan, termasuk dengan mengingatkan untuk tidak bawa flare," tutup Teddy Tjahjono.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: Helmi M Permana
