Robert Bantah Anggapan Persib Rapuh Hadapi Serangan Balik Lawan

Robert Bantah Anggapan Persib Rapuh Hadapi Serangan Balik Lawan Pelatih Persib Robert Alberts (Adam Husein/Republik Bobotoh)

REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts tak setuju dengan anggapan timnya selalu kerepotan saat menghadang serangan balik dari tim lawan. Menurutnya hanya beberapa kali saja timnya kebobolan dengan skema serangan balik cepat yang diterapkan tim lawan.

Dilihat dari pertandingan kontra Bhayangkara FC, Robert Alberts menjelaskan dua gol yang dicetak lawan bermula dari kesalahan para pemainnya. Termasuk gol terakhir yang dicetak Sani Rizky, gol tersebut terjadi melalui tendangan bebas.

"Saya tidak merasa kami banyak kebobolan dari serangan balik. Jika melihat laga melawan Bhayangkara kami harus kebobolan secara tidak perlu dari situasi set piece, bukan dari serangan balik," ujar pria asal Belanda itu pada Kamis, 4 Juli 2022.

Baca Juga : Teja Berjuang Hilangkan Trauma

Di laga kontra Madura United, memang timnya sempat lengah saat gol dari Pedro Henrique tercipta. Pasalnya pada posisi imbang 1-1, pemainnya terlalu berkonsentrasi menyerang dan menciptakan ruang untuk Madura United.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


"Di laga terakhir, ketika skor berubah menjadi 1-1, tim terlalu terpacu untuk naik menyerang, karena itu ada ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan oleh Madura untuk menembus pertahanan kami. Itu adalah suatu kesalahan dan tidak seharusnya terjadi," tambah eks pelatih Tanjong Pagar tersebut.

Hanya saja kekalahan kontra Madura United, sebenarnya bisa berubah apabila kompetisi menerapkan teknologi VAR. Pasalnya ia menilai ada beberapa keputusan krusial yang diambil wasit dan merugikan timnya.

Baca Juga : Robert Alberts Santai Tanggapi Tagar #ReneOut, Begini Katanya

"Tetapi seperti yang saya katakan, jika ada VAR saya rasa kami memenangi pertandingan itu. Dua penalti yang seharusnya diberikan diabaikan (wasit), sedangkan penalti yang didapat oleh mereka, jika melihat dari video itu tidak seharusnya menjadi penalti karena tangan kiper meraih bola lebih dulu. Jadi itu adalah momen yang menentukan," tutup Robert Alberts.**

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Raffy Faraz | Editor: Helmi M Permana

Piksi

Berita Terkini