Pendukung Arema, Aremania. (Aremafc.com)
REPUBLIK BOBOTOH - Lulusan kriminologi Universitas Indonesia yang juga seorang Aremania, Andreas Lukwira memberikan sejumlah usulan terkait pengamanan bobotoh yang akan hadir di laga Arema vs Persib di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Ahad 11 September 2022.
Diberitakan sebelumnya, Panpel Arema memberikan jatah 500 lembar tiket kepada bobotoh yang akan hadir mendampingi Persib pada laga yang digelar sore hari tersebut.
Andres Lukwira mengatakan, kedatangan bobotoh Persib ke Malang sudah seharusnya mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Baca Juga : Ini Kelebihan Arema di Mata Luis Milla
Ia mengkhawatirkan ada potensi gesekan dan upaya provokosi pihak-pihak yang tidak suka terkait islah pendukung Arema dengan pendukung Persib.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Rencana kedatangan suporter Persib harus dibarengi kesiapan aparat keamanan, karena sangat mungkin ada pihak-pihak yang kurang suka upaya tersebut, lalu melakukan upaya provokasi," ungkap Andreas Lukwira kepada WEAREMANIA.
Usulan lainnya yang disampaikan Andreas adalah koordinasi dengan Polda. Bahkan ia mengusulkan agar keberangkatan bobotoh dari Bandung mendapat pengawalan dari Polda Jawa Barat.
Sesampainya di Malang, harap Andreas, pengawalan dari pihak kepolisian bisa lebih disiagakan.
"Selain dari pihak kepolisian, Aremania juga bisa membantu dengan menjadi benteng hidup nawak-nawak dari Bandung, sehingga pihak-pihak yang berupaya menyusup dan memprovokasi sulit untuk menjangkau pihak suporter Persib," tegasnya.
Ia juga berkaca pada pengamanan pertandingan final Piala Presiden di Gelora Bung Karno Jakarta.
"Pola pengamanan Polda Jabar dan Polda Metro untuk suporter Persib yang datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno pada final Piala Presiden, salah satunya lawan Arema bisa menjadi role model pengamanan," ungkapnya.
Usulan lain yang disampaikan Andreas Luwkira adalah adanya patroli cyber. Hal ini bertujuan untuk menciduk provokator di dunia maya.
“Unsur yang dilibatkan selain pengamanan terbuka, perlu juga melibatkan unsur intelijen,” imbuh Aremania berusia 36 tahun itu.
“Bahkan kalau melihat pengamanan Polda Metro dulu sampai ada patroli cyber dan menciduk provokator di dunia maya. Ini harus dilakukan juga oleh Polda Jawa Timur, dan juga Polres-Polres Malang Raya," pungka Andreas Luwkira.
Baca Juga : 6 Poin Kesepakatan Rakor Jelang Laga Arema vs Persib
Sementara itu berdasarkan hasil rapat koordinasi antara panpel Arema, perwakilan Aremania, dan bobotoh, sudah disepakati pendukung Persib yang datang ke Kanjuruhan harus terkoordinir dan memiliki id-card.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Helmi MP | Editor: Helmi M Permana
