REPUBLIK BOBOTOH - Komisaris PT Persib Bandung Bermatabat (PT PBB) Umuh Muchtar buka suara terkait penetapan 6 tersangka yang disampaikan pihak kepolisian dalam kasus Tragedi Kanjuruhan.
Dari enam nama tersebut, satu nama merupakan Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad Hadian Lukita.
Umuh Muchtar meminta agar pemeriksaan tidak hanya dilakukan kepada Direktur Utama LIB saja. Pria yang akrab disapa Pak Haji ini mendesak agar kepolisian juga memeriksa bawahan dari pria yang akrab disapa Luluk ini.
Baca Juga : Gelandang Persib Bicara Tragedi Kanjuruhan dan Dampaknya Terhadap Timnas
"Ya disitu pun ada liga (LIB), liga juga bukan dari ketuanya, tapi periksa juga itu ke bawahnya, kan mereka juga yang melaksanakan dan yang ditugaskan juga, jangan mereka malah menuding kepada salah satu nama," tegas Umuh Muchtar saat menghadiri acara doa bersama dan solat ghaib yang dilakukan mantan Persib di Lapangan Sidolig, Kota Bandung, Jumat 7 Oktber 2022.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Menurut Umuh Muchtar, ada pendelegasian yang dilakukan oleh Direktur Utama LIB kepada anak buahnya dalam melakukan verifikasi stadion peserta Liga 1.
Umuh Muchtar menilai, orang-orang yang mendapat tugas untuk melakukan verifikasi stadion juga harus bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa ini.
"(kalau) ketua liga (LIB), maaf, dia sudah menugaskan, dia dilaporkan (mendapat laporan), bahwa 'ini sudah beres pak, tidak ada masalah'," ujar Umuh Muchtar.
"Nah itu yang melaporkan 'sudah beres' dan 'tidak ada masalah'. Itu ada beberapa disitu, dia juga harus bertanggung jawab, disitu ada komisarisnya, ada apa, dan ada tugas-tugas mereka,"
Umuh Muchtar berharap, pemeriksaan yang dilakukan kepolisian tidak berhenti sampai disini.
Pihak kepolisian juga harus memeriksa orang-orang yang mendapat tugas untuk melakukan verifikasi stadion.
Pernyataan Umuh Muchtar ini sendiri berkaitan dengan tragedi pintu masuk tribun Stadion Kanjuruhan.
Di media sosial bisa kita lihat bagaimana kondisi pintu masuk stadion Kanjuruhan usai tembakan gas air mata yang dilakukan aparat kepolisian.
Banyak suporter yang menumpuk di sana saat pintu masuk tribun terkunci dan suporter Arema tidak bisa keluar bahkan sebagian ada yang pingsan hingga meninggal dunia.
Yang teranyar, menurut ketua PSSI dikutip dari CNNIndonesia, Stadion Kanjuruhan belum memenuhi standar FIFA.
Menurut Umuh Muchtar pihak yang melakukan verifikasi ke lapangan untuk memeriksa kondisi stadion juga harus bertanggung jawab atas tragedi berdarah ini.
"Periksa dia (orang-orang yang ke lapangan), mudah-mudahan kepolisian tidak sampai disitu yang berkaitan diperiksa jadi adil. Saya yakin, adil," tegasnya.
Baca Juga : #IwanBuleOut Jadi Trending Topik
"Tapi yang tidak tahu (masalahnya), jangan, kasian, ini yang benar-benar tersangkut saja, di liga terutama, bukan satu orang."
"Kenapa ketua saja? Saya tegaskan periksa mereka yang bertanggung jawab, yang ke lapangan, yang tiap ke daerah, dia pun tanggung jawab. Dia yang nanyakan, di lapangan,"
"Di lapangan pintu pintu ada gemboknya berkarat harua dicek berapa yang tidak bisa dibuka. Banyak kejadian begitu. Di Bandung juga begitu," tegasnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Helmi M Permana