REPUBLIK BOBOTOH - Pemain bertahan Persija, Tony Sucipto membeberkan kondisi tim Persija Jakarta, setelah mendapatkan informasi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan yang merenggut banyak korban jiwa.
Menurut Toni Sucipto seluruh awak Persija kehilangan selera untuk kembali bertanding, padahal Persija saat itu akan menghadapi laga besar menghadapi Persib.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, laga Persib versus Persija harus ditunda setelah PT Liga Indonesia Baru (LIB) menunda sementara gelaran Liga 1 akibat tragedi Kanjuruhan.
Apabila sesuai jadwal, kedua kesebelasan tersebut akan berjumpa pada 2 Oktober 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Meski tidak mengalami dan berada di tempat kejadian serta tak memiliki ikatan dengan tim Arema maupun Persebaya, namun Tony mengatakan bahwa tragedi tersebut berdampak besar kepada para pemain sepak bola Indonesia.
Pasalnya duka tersebut bukan hanya dirasakan para pemain Arema, Aremania dan warga Malang, juga seluruh Indonesia.
Baca Juga : Hadir di Aksi Dari Kami untuk Malang, Begini Ungkapan Gelandang Persija
"Dengan kejadian kemarin yang kita rasakan sebagai pemain. mungkin jangankan Persebaya yang main lawan Arema, kita saat latihan pun setelah kejadian itu, rasanya tidak ingin main bola lagi," ucap eks pemain Sriwijaya FC tersebut di sharing session acara 'Dari Kami Untuk Malang' di Gelora Saparua, Kota Bandung, pada Sabtu, 8 Oktober 2022.
Terlebih lagi, eks penggawa Persib tersebut menyayangkan olahraga sepak bola kembali merenggut nyawa. Padahal, sepak bola merupakan olahraga yang sangat digandrungi oleh warga sebagai sarana hiburan.
"Sampai ke situ kita berpikir, kenapa main bola sampai ada kejadian seperti itu. Main bola untuk menghibur suporter saat ke stadion," tutupnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik