Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Adam Husein/Republik Bobotoh))
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Timnas Indonesia U-20 Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit kala timnya ditekuk Timnas U-20 Slovakia.
Timnas Indonesia U-20 dipaksa harus mengakui keunggulan Slovakia U-20 seusai kalah 1-2 dalam laga Costa Calida Region De Murcia Football Week di Pinatar Arena, Murcia, Spanyol, Sabtu lalu.
Timnas Indonesia U-20 sempat unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak oleh Rafael William Struick pada menit ke-26.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Telan Kekalahan Dari Slovakia Pada Laga Uji Coba
Sayangnya, keunggulan satu gol gagal dipertahankan oleh Timnas U-20 Indonesia hingga pertandingan usai.
Slovakia mampu mencetak dua gol di babak kedua masing-masing melalui Timotej Jambor (81') dan Damian Kachut (83').
Di penghujung babak kedua, Indonesia sempat bermain dengan 10 pemain setelah Justin Hubner mendapat kartu merah.
Baca Juga: Singgung Rasa Takut , Ini Reaksi Shin Tae-yong Usai Indonesia U-20 Dibantai Prancis
“Memang kalau dilihat hasilnya saja kita memang kalah, tetapi para pemain sudah bekerja dengan maksimal dan baik selama pertandingan,” ujar Shin Tae-yong yang disarikan dari berbagai sumber.
Namun Shin Tae-yong tak bisa memungkiri bahwa ia sedikit tersingung dengan kinerja yang ditunjukkan wasit yang dinilai lebih banyak memihak tim lawan.
“Tetapi agak tersinggung juga karena dari wasit agak sedikit memihak tim lawan,” ujar Shin Tae-yong.
Pasalnya selama pertandingan, sebenarnya memang terlihat ada beberapa pelanggaran yang dilakukan pemain Slovakia. Namun, wasit tidak bertindak tegas, hal itu berbeda saat pemain timnas U-20 Indonesia melakukan pelanggaran pasti langsung dihentikan.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Teguh Noer | Editor: Teguh Nurtanto
