REPUBLIK BOBOTOH - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono memahami dengan sejumlah penyesuaian demi kembali menggelar kompetisi Liga 1 2022/2023.
Menurut Teddy Tjahjono, ada beberapa penyesuaian yang dinilainya kurang ideal, terutama terkait penerapan sistem bubble atau gelembung, di mana sisa enam pekan pertandingan putaran pertama dilaksanakan di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Namun menurut Teddy Tjahjono, perubahan sistem home away ke gelembung menjadi hal yang paling masuk akal demi kembali digulirkannya kompetisi. Apalagi sudah ada banyak pihak yang menantikan kompetisi tetap berlanjut demi mendapatkan hiburan menarik.
Baca Juga : Segera Tinggalkan Bandung, Ini Jadwal Keberangkatan Persib ke Kota Solo
"Ya memang situasi tidak ideal. tapi di tengah situasi yang tidak ideal ini kta ingin sepakbola bisa mulai lagi kita bisa nonton Persib lagi," ujar Teddy kepada awak media pada Senin, 5 November 2022 di salah satu pusat kuliner di Kota Baru Parahyangan.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Ditambah lagi format gelembung yang terpusat di Jawa Tengah dan Yogyakarta juga tidak seberat ketika Liga 1 2021/2022 di Bali. Yangmana Persib harus menetap di Bali selama 3 bulan lamannya, sedangkan di musim ini Persib hanya berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta selama 3 pekan lamanya.
Selain itu juga, kelanjutan kompetisi akan menjadi angin segar bagi Timnas Indonesia. Terlebih akan ada banyak agenda yang sudah menantikan Timnas Indonesia, seperti Piala AFF hingga Piala Dunia.
"Kita main enam pertandingan selesai 22-23 jadi gak terlalu panjang seperti Liga tahun lalu, sampai 3 bulan d Bali sekarang 3 minggu. yang penting mulai dulu untuk liga bisa mulai kemudian intinya Timnas kita akan main di AFF dan pildun," tambahnya.
Baca Juga : Hasil Pertandingan Liga 1 Persita Tangerang vs Bali United
Ia melanjutkan, sulit bagi semua tim untuk mempertahankan performa terbaiknya ketika tetap melakukan latihan tanpa adanya kepastian Liga 1. Ditambah lagi ia yakin, semua tim berada dalam level yang sama ketika kembali berkompetisi usai mengalami penundaan selama dua bulan lamanya.
"Tanpa kompetisi sulit lah karena sentuhan feeling fisiknya akan hilang jadi memang kompetisi sangat penting buat jaga kondisi fisik sentuhan pemain. Pada saat mereka dibutuhkan Timnas mereka dalam perfoma yang terbaik," ungkap Teddy.
"Bahwa memang sesuatu apabila berhenti kita mesti star dari nol lagi, dan semua 18 klub alami kondisi yang sama. Jadi mudah-mudahan ritmenya bisa sama dengan sebelum liga berhenti," tutup Teddy.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik