Merasa tak Adil, Pelatih PSM Protes Pemanggilan Pemain oleh Timnas U-20

Merasa tak Adil, Pelatih PSM Protes Pemanggilan Pemain oleh Timnas U-20 Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares. (PSM Makassar)

REPUBLIK BOBOTOH - Protes pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia U-20 di tengah kompetisi yang sedang berjalan, juga disampaikan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares.

Seperti pelatih Persija Jakarta Thomas Doll, Bernardo Tavares rupanya tidak sreg dengan kebijakan pemanggilan pemain ke timnas Indonesia di tengah kompetisi.

PSM sendiri harus melepas dua pemainnya, Dzaky Asraf dan Sultan Zaky ke timnas Indonesia U-20 untuk persiapan menghadapi putaran final Piala Asia U-20 tahun 2023 di Uzbekistan.

Baca Juga : Eks Pelatih Persib Dirumorkan Masuk Radar Barito Putera

Protes Bernardo Tavares soal pemanggilan lebih didasari pada rasa keadilan. Sebab dia merasa tidak adil bagi PSM yang telah menyerahkan pemainnya ke Timnas U-20, tetapi ada tim lain yang belum melakukannya.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Saat menghadapi Barito Putera pada pekan 23 Liga 1, Kamis 9 Februari 2023, PSM sendiri selain tidak diperkuat Dzaky Asraf dan Sultan Zaky, juga tidak bisa memainkan Yakob Sayuri dan Safruddin Tahar yang terkena skorsing.

"Saya tidak dapat memainkan empat pemain saya. Perlu saya sampaikan bahwa aturan tetap aturan, kami memberikan pemain kami ke timnas pada saat timnas melakukan pemanggilan. Namun, tim lain tidak memberikan pemain-pemain mereka. Apakah aturan sama diterapkan di satu klub atau tidak," kata Tavares dikutip dari CNN Indonesia.

Baca Juga : Daftar Pemain yang Absen di Laga Bali United vs Persib

Selain itu, Bernardo Tavares juga sedikit mempertanyakan efektivitas program pemusatan latihan dalam waktu cukup panjang yang selama ini diterapkan oleh Timnas Indonesia.

Dia mencontohkan, kasus dua pemainnya yang harus meninggalkan klub cukup lama untuk berlatih bersama Timnas Indonesia. Padahal idealnya mereka lebih banyak bersama klub ketimbang Timnas.

"Seperti Edgard Amping dan Rafli Asrul saat di awal-awal liga, mereka lebih lama di timnas ketimbang di klub sendiri. Ini berdampak pada saat kita latihan dan bertanding. Jika mereka di timnas hanya latihan, lari, training camp, mereka tidak mendapatkan hal-hal ini sebagai bagian dari pertandingan," ucap Tavares.**

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini