REPUBLIK BOBOTOH - Laga perdana Indonesia U-20 di babak penyisihan grup A Piala Asia U-20 2023 tak berujung manis.
Muhammad Ferarri dkk takluk 2-0 meski unggul jumlah pemain sejak akhir babak pertama.
Pelatih Indonesia U-20 Shin Tae-yong mengatakan, ada jurang antara pemain utama dan pengganti ketika ia melakukan lima pergantian pemain.
Baca Juga : Spekulasi Masa Depan Seto Nurdiantoro di PSS Terjawab
"Ada jurang antara starting eleven dan pemain pengganti, karena memperlihatkan performa yang berbeda. Hal itu juga yang perlu kami perbaiki untuk laga selanjutnya," kata Shin Tae-yong dikutip dari laman resmi PSSI.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Penyebab lainnya, Indonesia U-20 tak mampu mencetak sebiji gol pun meskipun banyak peluang yagn tercipta sejak babak pertama.
Indonesia juga dinilai Shin Tae-yong tidak bisa mengembangkan permainan walaupun sudah unggul jumlah pemain.
"Kami tidak bisa mencetak gol, meski mendapat banyak peluang. Ini hal yang harus kami perbaiki, dan tentu saja ini terkait kemampuan pemain. Di babak kedua kami unggul jumlah pemain, mungkin kami harus meningkatkan pola permainan kami,” kata Shin Tae-yong.
Juru taktik asal Korea Selatan ini tidak mengerti tim besutannya masih tidak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk membalikkan keadaan.
"Kami bermain bagus di babak pertama, tapi saya masih belum tahu mengapa kami tidak bisa bermain lebih baik lagi saat unggul jumlah pemain. Sebagai pelatih, saya akan evaluasi tim dan akan berbicara dengan tim,” beber Tae-yong.
Baca Juga : PT LIB Konfirmasi Status Laga Persija vs Persib
"Memang cuaca di Indonesia lebih panas dibandingkan di sini. Tapi saya pikir itu tidak bisa dijadikan alasan atas kekalahan ini. Hal paling utama dari kekalahan ini adalah kami kehilangan konsentrasi," pungkasnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Helmi MP | Editor: Helmi M Permana