Bojan Hodak: Hukuman Komdis PSSI Kepada 3 Pemain Persib Terlalu Mendadak dan Berlebihan

Bojan Hodak: Hukuman Komdis PSSI Kepada 3 Pemain Persib Terlalu Mendadak dan Berlebihan Gelandang Persib Bandung, Marc Klok menjadi salah satu pemain yang terkena sanksi PSSI. (Adam Husein/Republik Bobotoh)

REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak terkejut atas sanksi yang diturunkan Komite Disiplin PSSI terhadap tiga pemainnya. Menurut Bojan Hodak sanksi tersebut amatlah berlebihan dan mendadak.

Bojan Hodak mengaku surat dari Komdis PSSI baru diterimanya pada pagi ini. Secara otomatis sanksi tersebut menjadikan persiapan timnya dalam tiga hari hanya sia-sia dan berantakan.

"Saya mendapatkan suratnya tadi pagi. Jadi bagaimana bisa, saya berlatih selama tiga hari bersama tim lalu ada pemberitahuan mendadak ada pemain yang tidak bisa bermain," kata Bojan kepada awak media.


Baca Juga: Tanggapi Sanksi yang Diterima Pemain Persib Bandung, Bojan Hodak: Situasi Ini Seperti Sirkus


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Persib harus mengalami kerugian usai tiga pilar pentingnya, yakni I Putu Gede, Ciro Alves, dan Marc Klok mendapat sanksi dari Komite Disiplin PSSI.

Lewat putusannya, ketiga pemain tersebut tak bisa diturunkan di laga kontra PS Barito Putera di usai melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 yang dilakukannya pada pertandingan kontra Persis Solo di Stadion Manahan, 8 Agustus 2023 lalu.

Kata pria asal Kroasia itu, Komdis PSSI terlalu berlebihan dalam memberi hukuman kepada ketiganya. Baginya kompetisi ini bukan seperti permainan di playstation yang bisa dengan mudah mengganti tiga pemain dengan cepat.


Baca Juga: Persib Tak Terpengaruh dengan Absennya Sejumlah Pemain Pilar

"Seperti bermain playstation, tiga pemain masuk dan tiga pemain keluar. Dan saya tidak melihat adanya pemain lain yang terkena sanksi seperti ini, dua laga tidak boleh bermain," tambahnya.

Baginya, hukuman ini tergolong berat jika dikomparasikan dengan pelanggaran yang diterima. Padahal pelanggaran tersebut tak menciderai fisik salah satu pihak.

"Jika mereka berkelahi atau jika mereka membunuh seseorang (layak dihukum). Kalau ada hukuman berupa denda dan itu oke, tapi jika larangan bermain itu tidak seharusnya terjadi." tutupnya.**

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Raffy Faraz | Editor: Teguh Nurtanto

Piksi

Berita Terkini