REPUBLIK BOBOTOH - Bobotoh berencana akan menggelar koreografi kemanusiaan di laga kandang melawan Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung pada Rabu 8 November 2023.
Melalui Viking Persib Club (VPC), dengan bertemakan "Our Voices Never Be Silenced", koreografi tersebut ditujukan untuk masyarakat Palestina yang saat ini sedang dilanda konflik berkelanjutan dengan Israel.
VPC rencananya akan membuat koreografi bendera Palestina dengan terdiri dari empat warna yaitu merah, hijau, putih dan hitam.
Rencana tersebut rupanya mendapat lampu hijau dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Baca Juga : Polisi Ajak Sejumlah Komunitas Bobotoh Diskusi Jelang Persib Vs Arema, Ini yang Dibahas
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Melalui siaran persnya di laman resmi PSSI, Erick Thohir telah berkoordinasi dengan FIFA agar bendera Palestina diperbolehkan dikibarkan dalam kompetisi di bawah naungan FIFA.
Menurut Erick, FIFA tidak mempermasalahkan pengibaran bendera Palestina sebagai simbol dukungan pada kemanusiaan dan perlindungan HAM.
"FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina. Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi," kata Erick.
Erick pun mengomentari isu yang berkembang bahwa Komite Disiplin PSSI menjatuhi sanksi pada Persiraja Banda Aceh akibat berkibarnya bendera Palestina.
Menurut Erick hal itu adalah sebuah disinformasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Baca Juga : Persib vs Arema Dipastikan Bakal Ciptakan Rekor Penonton
Sebab, kata Erick, yang menjadi sorotan dalam kasus itu bukanlah bendera Palestina melainkan soal suporter melakukan pitch invasion.
"Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu tidak diperkenankan. Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan seusai peristiwa Kanjuruhan.’’ tegas Erick.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Daddy