Teja Paku Alam Singgung Kekuatan Persis Solo dan Ramadhan Sananta

Teja Paku Alam Singgung Kekuatan Persis Solo dan Ramadhan Sananta Kiper Persib Bandung Teja Paku Alam. (Adam Husein/REPUBLIKBOBOTOH.COM)

RBCOM - Penjaga gawang Persib Bandung, Teja Paku Alam sudah mengantungi kekuatan utama yang dimiliki Persis Solo.

Ia menilai kekuatan terbesar tim Persis Solo berada di sektor depan yang dihuni oleh Ramadhan Sananta.

Kata Teja Paku Alam, Ramadhan menjadi kunci akan produktifnya tim Persis Solo di ajang pramusim ini.

Baca Juga : Siapkan Rotasi Pemain, Bojan Hodak Akan Terapkan Skema Baru

Tentunya Persib harus menaruh perhatian khusus terhadap kinerja Ramadhan untuk menutup ruang geraknya.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


"Untuk pribadi, kalau Ramadhan Sananta merupakan striker tim nasional yang harus kita waspadai, dia aset negara juga, otomatis kita harus ekstra lebih untuk menjaga Ramadhan di pertandingan besok." buka Teja kepada awak media.

Ramadhan memang tampil memukau di ajang ini. Ia sudah mencetak dua gol yang diciptakan ke gawang PSM Makassar.

Satu gol diantaranya juga dinobatkan menjadi gol tercepat di turnamen tersebut usai dicetak pada waktu 25 detik saja.

Teja menambahkan, Persib akan berusaha sekuat tenaga demi memberi kebahagiaan bagi publik sepakbola Kota Bandung di laga nanti.

Baca Juga : Bojan Hodak Sampaikan Kabar Tak Sedap Terkait Kondisi Tim Persib Jelang Hadapi Persis

Ia berharap upaya rekan setimnya bisa terwujud dan meloloskan timnya ke babak Semi Final Piala Presiden.

"Untuk pertandingan besok dari pemain mudah-mudahan bisa memberikan yang terbaik, hasil terbaik untuk Bobotoh dan untuk Persib, semoga kita bisa melangkah ke babak semifinal." tutupnya.***

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Raffy Faraz | Editor: Daddy

Piksi

Berita Terkini

Dua Kelebihan PSM di Mata Bojan Hodak