Gustavo Franca Sebut Sepakbola Indonesia Berbeda, Harus Belajar Lagi

Gustavo Franca Sebut Sepakbola Indonesia Berbeda, Harus Belajar Lagi Dua bek Persib Bandung Gustavo Franca dan Nick Kuipers. (Adam Husein/REPUBLIKBOBOTOH.COM)

RBCOM - Gustavo Franca sudah dua kali diturunkan Persib dalam laga melawan PSBS Biak dan Dewa United di kompetisi Liga 1 musim 2024/2025.

Dalam dua laga itu, Franca sudah mencatat 180 menit waktu bertanding bersama Persib. Dia merasa masih harus berdaptasi dengan atmosfer dan karakter pemainan di kompetisi Indonesia.

Maklum, Franca baru pertama kali bermain di kompetisi Indonesia sejak datangkan Persib pada awal Juli yang lalu.

Gustavo Franca atau Gustavo Moreno de França merupakan pemain kelahiran Sao Paulo, Brasil pada 20 Juli 1996.

Baca Juga : Gustavo Franca tak Peduli Status Arema Juara Piala Presiden 2024


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Saat ini, usianya 27 tahun. Gustavo Franca telah malang melintang di berbagai klub di Brasill dan Portugal.

Terakhir, ia bermain di klub Divisi 2 Liga Portugal, CD Tondela dan kini kontraknya sudah berakhir seiring berakhirnya musim 2023/2024.

Sebelum bersama Tondela, Gustavo juga sempat memperkuat Lank FC (Divisi 3 Portugal), FK Sabail (Divisi 1 Azerbaijan), Leixoes SC (Divisi 2 Portugal) dan klub lokal Brazil, Nacional Atletico Clube.

"Begitu kuat, begitu bagus juga. Bagi saya ini benar-benar baru. Ini permainan sepakbola yang sepenuhnya berbeda di karir saya," kata Franca.

"Saya dan rekan-rekan setim harus beradaptasi karena baru bergabung. Terutama dengan sekarang bertambahnya pemain asing ini akan meningkatkan levelnya, di sini juga ada banyak pemain lokal yang bagus, jadi ini akan meningkat," sambungnya.

Dia pun merasakan perbedaan gaya bermain antara kompetisi di Eropa dan Indonesia. Menurutnya, gaya permainan di Liga Indonesia lebih pada fisikal.

Baca Juga : Jelang Hadapi Arema, Bojan Hodak Sampaikan Kabar Buruk Terkait David da Silva, Rezaldi dan Dimas Drajad

"Oke, di sepakbola Indonesia itu lebih fisikal. Lebih pada permainan transisi dan setiap saat harus selalu siap untuk transisi bertahan,"

"Ini sangat berbeda, sepakbola Asia memiliki karakteristik yang berbeda, Eropa juga berbeda. Jika anda pergi ke belahan dunia lain seperti di Eropa, tentunya akan berbeda. Jadi ini waktunya untuk memahami, untuk belajar dan juga untuk lebih baik hari demi hari," tuntasnya.***

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Daddy

Piksi

Berita Terkini