Ilustrasi Bobotoh di Stadion. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Tragedi Kanjuruhan merenggut ratusan korban jiwa. Dari ratusan penyintas tragedi tersebut, terdapat beberapa di antaranya adalah anak di bawah umur.
Sejumlah pesepakbola turut berempati dengan terjadinya insiden tersebut. Akan tetapi ada hal yang dikhawatirkan para pesepakbola, salah satunya kepercayaan masyarakat terhadap gelaran sepak bola, salah satunya penggawa Persib, Achmad Jufriyanto.
Achmad Jufriyanto menjelaskan, ada sejumlah dampak atas terjadinya tragedi yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya tersebut.
Baca Juga : Reaksi Luis Milla setelah Persib Juara EPA U-16
Salah satu yang dikhawatirkannya ialah kepercayaan masyarakat terhadap sepak bola menurun, karena faktanya penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Indonesia sampai sekarang belum aman.
Sejak dahulu ada banyak orang tua yang melarang anaknya bermain sepak bola lantaran olah raga tersebut terlalu berisiko.
Atas tragedi tersebut Jupe khawatir anak-anak bukan hanya tak diperbolehkan bermain bola, juga tidak akan mendapatkan restu orang tua ketika meminta izin untuk menonton pertandingan sepak bola.
"Itu yang jadi permasalahan kita ke depannya. Adanya kejadian ini kan pada akhirnya simpati masyarakat terhadap sepak bola kan semakin menurun," kata pemain bernomor punggung 16 itu pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Baca Juga : Setelah Diistirahatkan Beberapa Hari, Skuad Persib Fokus ke Persebaya
"Tadinya orang orang berfikir jangan jadi pemain bola karena banyak berantemnya, gitu, sekarang jangankan untuk main bola, anaknya nonton aja gak dikasih," ujarnya.
Meski mencemaskan dampak tersebut, ia tetap berharap hasil investigasi dari tim investigasi dapat memberi jawaban atas pertanyaan masyarakat terkait tragedi tersebut.
Ditambah lagi, Jupe juga berdoa agar sepak bola Indonesia semakin lebih baik demi meningkatkan kepercayaan dari masyarakat.
"Jadi ya bagaimana kinerja tim investigasi bekerja harus sebaik mungkin, dan kompetisi harus benar-benar dibenahi, sehingga simpati masyarakat kembali naik," tutupnya.**