REPUBLIK BOBOTOH - Como Calcio 1907 mungkin akan terjatuh dalam jurang yang sangat dalam andai dua pengusaha asal Indonesia, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, pemilik Grup Djarum tidak melakukan akuisisi.
Sebelumnya Como adalah klub yang kerap identik dengan persoalan keuangan dan kembali berada di ambang kebangkrutan pada 2019. Tapi beruntung bagi klub yang bermarkas di Stadion Giuseppe Sinigaglia itu, diselamatkan oleh Djarum Group yang membelinya melalui SENT Entertaiment.
Sejak diambil alih oleh Djarum Group, kondisi Como berangsur membaik, baik secara finansial dan prestasi. Bahkan, kini Como yang diperkuat pemain Persib Bandung, Geoffrey Castillion satu level di bawah kasta tertinggi Serie A setelah musim ini meraih tiket promosi ke Serie B.
Sebelum dikuasai Djarum Group, Como adalah klub dengan citra yang sangat buruk secara pengelolaan. Mereka mulai terpuruk setelah dinyatakan bangkrut pada musim 2016-2017 dan dilelang.
Kondisi serupa sebelumnya juga dialami Como pada tahun 2005 dan entitas klub dari Calcio Como SpA berubah menjadi Como FC.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
BACA JUGA: Beckham Pilih Tak Mudik ke Garut
BACA JUGA: Bocoran Pemain Asing Anyar yang Bakal Digaet Persib
Dalam perjalanannya, aset klub yang berdiri pada tahun 1907 itu dibeli oleh sosok perempuan pengusaha dan filantropi asal Ghana, Akosua Puni yang tak lain adalah istri dari pesepakbola legendaris Ghana, Michael Essien yang sempat membela Persib Bandung.
Meski secara finansial kala itu diselamatkan oleh Akosua Puni, tapi Como tetap tak bisa memenuhi sejumlah persyaratan untuk berkompetisi di Serie C musim 2017-2018 dan oleh Federasi Sepak Bola Italia, FIGC diputuskan terdegradasi ke Serie D.
Pada musim 2018-2019, Como memperoleh tiket promosi ke Serie C setelah menduduki peringkat 1 klasemen akhir Grup B Serie D Liga Italia.
Tahun 2019, angin segar datang ke klub dengan warna identik biru itu setelah Djarum Group memutuskan untuk mengakuisisi dan menjadi penopang utama keuangan klub.
Serie C musim 2020-2021 merupakan musim kedua di mana Como berada di bawah kendali Djarum Group. Pada musim 2019-2020, Como finis di posisi 13 klasemen akhir.
Sepanjang musim 2019-2020 ibaratnya jadi momentum bagi klub untuk melakukan pembenahan, salah satunya adalah menunjuk legenda Chelsea, Dennis Wise untuk menjadi Direktur Teknik.
Wise yang juga merupakan direktur sepak bola Garuda Select, mengutamakan pengembangan akademi sepak bola Como dengan menambah program elite usia U-9, U-11, dan U-13.
Langkah dan visi Wise terbukti ambuh karena Como menunjukkan peningkatan prestasi yang signifikan pada musim 2020-2021 di bawah besutan pelatih Giacomo Gattuso dan sukses memastikan tiket promosi ke Serie B.
Sekarang Como merajut kembali impian menggapai sukses berikutnya karena sekarang mereka berada di antara kelompok yang akan bertarung memperebutkan tiket promosi ke Serie A pada kompetisi Serie B Liga Italia musim 2021-2022 mendatang. (Taufik)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik