APPI dan Pemain dari 18 Klub Liga 1 Kirim Surat Terbuka kepada Presiden Jokowi

APPI dan Pemain dari 18 Klub Liga 1 Kirim Surat Terbuka kepada Presiden Jokowi Surat terbuka APPI untuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIK BOBOTOH - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyampaikan surat terbuka kepada Presiden RI, Joko Widodo, terkait kejelasan kompetisi.

Surat terbuka tersebut merupakan aspirasi dari perwakilan seluruh pemain dari 18 klub Liga 1 serta ditandatangani oleh Presiden APPI, Firman Utina dan Wakil Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa. Sementara dari Persib diwakili oleh Achmad Jufriyanto.

Dikutip dari laman resmi APPI, surat terbuka untuk Presiden Jokowi itu merupakan tindaklanjut dari pertemuan dengan seluruh pesepakbola profesional perwakilan dari setiap klub yang bermain di Liga 1 pada tanggal 23 Juli 2021 lalu.

"Hari ini, 29 Juli 2021 APPI sebagai satu-satunya Asosiasi Pesepakbola Profesional yang menjadi wadah perwakilan bagi para pesepakbola di Indonesia, mengirimkan surat terbuka kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo," bunyi pernyataan APPI.

"Surat terbuka ini dibuat dan ditandatangani oleh perwakilan dari seluruh pemain, yang menyatakan aspirasi dan keinginan mereka sebagai bagian dari warga negara Indonesia kepada Bapak Presiden, agar dapat segera membukakan jalan untuk kompetisi sepakbola untuk dapat segera berjalan kembali."


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Berikut Surat Terbuka APPI untuk Presiden RI Joko Widodo:

"Kami di sini mendoakan agar Bapak dalam kondisi sehat walafiat serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Bapak Presiden yang kami hormati, izinkan kami, para pesepakbola profesional Indonesia menyampaikan kegelisahan kami selama 16 bulan ini dikarenakan tidak adanya kompetisi sepakbola, sebuah penghidupan bagi kami karena bermain sepakbola bukan hanya sekadar hobi yang dibayar, namun merupakan sebuah profesi yang memberikan kehidupan.

Bapak Presiden yang kami hormati, sepakbola di negara ini merupakan olahraga dengan fanatisme yang tinggi, hiburan bagi masyarakat, dan kadang kala menjadi pemersatu bangsaa saat sebagian dari kami sedang menggunakan lambang Garuda di dada.

Bapak Presiden yang kami hormati, mungkin Bapak mendengar dan melihat tagar #KamiSiapMain dan #PesepakbolaBersatu di media sosial beberapa hari kemarin, tagar tersebut inisiasi kami, sebagai bentuk suara kami yang memang apa adanya. Dulu tagar #PesepakbolaBersatu kami buat tahun 2012 sebagai gerakan solidaritas akan permasalahan tunggakan gaji yang dialami hampir seluruh pesepakbola Indonesia. Kini tagar tersebut kami gunakan kembali sebagai gerakan bersama untuk menyatakan kami pesepakbola Indonesia siap untuk bermain sepakbola lagi.

Bapak Presiden yang kami hormati, profesi sepakbola dianggap sebagai profesi dengan penghasilan besar, penuh kemewahan dan ketenaran. Karena anggapan itulah kami dianggap kalangan mampu yang jauh dari bantuan-bantuan yang pemerintah berikan. Namun Bapak Presiden yang kami hormati, apa artinya jika 16 bulan ini tidak ada penghasilan terlebih teman-teman kami yang berada di Liga 2, pemotongan gaji dengan besaran fantastis, pemutusan kontrak sepihak, serta belum ada klub yang mau mengontrak kami karena status kompetisi yang masih belum jelas.

Bapak Presiden, profesi pesepakbola adalah profesi yang cukup berbeda dengan profesi lainnya, kami tidak memiliki jangka waktu karier yang panjang, banyak dari kami yang hanya memiliki panjang karier sepuluh tahun, syukur ada yang bisa sampai 15 tahun, maka ketiadaan dua tahun kompetisi sangat memprihatinkan bagi kami.

Bapak Presiden yang kami hormati, sesungguhnya adanya kompetisi selain memberikan kehidupan bagi kami juga dapat memberikan hiburan bagi masyarakat. Apalagi sejalan dengan imbaua Pemerintah untuk tetap di rumah bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak keluar rumah.

Bapak Presiden yang kami hormati, kini mayoritas dari kami sudah vaksin, kami juga akan taat dengan protokol kesehatan. Jika memang protokol kesehatan yang ada belum dianggap cukup untuk dijalankan, kami siap untuk diarahkan dengan protokol kesehatan sebagaimana mestinya, jika perlu ditempatkan satgas saat kompetisi berlangsung untuk menjaga protokol kesehatan agar berjalan dengan benar, kami juga siap untuk diajak terlibat dalam penyusunan atau pun diskusi dalam pembuatan aturan kesehatan.

Bapak Presiden yang kami hormati, kami memang sangat ingin kompetisi bisa berjalan kembali, namun tetap dengan mengutamakan keselamatan, sehingga kami siap untuk menyukseskan agenda kampanye Pemerintah untuk penyelesaian pandemi, karena dengan kapasitas jejaring persona yang kami miliki, dapat dimanfaatkan untuk mendukung program Pemerintah ke seluruh pelosok Tanah Air.

Bapak Presiden yang kami rindukan aksinya menendang kick-off pembukaan liga, kami juga menitipkan suara tidak hanya dari ribuan rekan-rekan seprofesi kami baik yang berada di Liga 1 mau pun Liga 2, namun juga para tim pelatih kami, ofisial tim, serta para wasit yang juga memiliki penghidupan dari kompetisi.

Demikian Surat Terbuka kami untuk Bapak Presiden. Semoga Bapak Presiden berkenan membaca serta mendengarkan aspirasi kami. Terima kasih Bapak Presiden.

Dari kami, Pesepakbola Indonesia."

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini