REPUBLIK BOBOTOH - Suporter PSS Sleman terus mendesak pelatih Dejan Antonic dan Direktur PT PSS, Marco Gracia Paulo mundur dari tim.
Fans klub berjuluk Elang Jawa itu, bahkan berbondong-bondong datang ke Rumah Dinas Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo pada Kamis 14 Oktober 2021 malam.
Selain mendesak Dejan mundur dari kursi pelatih dan Marco Gracia Paulo angkat kaki dari jajaran manajemen PSS, suporter juga mendesak salah satu pemain Elang Jawa, Arthur Irawan pergi.
Suporter PSS Sleman kecewa terhadap sikap dan pernyataan manajemen PT PSS yang berencana memindahkan homebase klub dari Sleman.
Kemarahan makin memuncak saat manajemen tidak kunjung memberikan jawaban yang memuaskan para suporter dan akhirnya memilih bertemu Bupati Sleman.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Pemkab Sleman secara historis memiliki keterikatan dengan PSS karena seperti kebanyakan klub Perserikatan lainnya, PSS juga pernah didanai oleh APBD.
“Kami meminta ibu Bupati membantu kami, karena PSS sudah tidak seperti dulu lagi. Jangan sampai PSS menjadi milik salah satu orang sehingga bisa seenaknya sendiri dan mengabaikan aspirasi dari suporter,” ungkap salah satu suporter dikutip dari Tribunnews.
Merespons, aksi suporter PSS, Kustini menegaskan bahwa dirinya juga merupakan bagian dari suporter PSS Sleman, dan berjanji mengirim surat resmi kepada pihak pemegang saham mayoritas untuk meminta penjelasan terkait situasi yang tengah terjadi.
"Segera saya akan kirim surat resmi dari Pemkab Sleman ke dua pemegang saham mayoritas. Saya juga merasa kehilangan kalau PSS belum kembali, karena saya juga bagian dari Sleman Fans," kata Kustini.
"PSS adalah milik kita bersama, punyanya warga Sleman. Oleh karena itu saya tidak akan melepas PSS untuk dibawa ke luar Sleman. Kita sebagai warga Sleman harus tetap mempertahankan," terang Kustini.
Tuntutan kepada Arthur Irawan agar mundur dari klub, sebab kehadirannya di tim diduga sarat nepotisme karena pemegang saham PSS yakni Effy Soenarni merupakan ibu dari pemain yang pernah bermain di Spanyol bersama Espanyol B itu.
Berikut ada 3 poin tuntutan suporter PSS:
1. Menuruti tuntutan suporter, di antaranya Dejan Out, Arthur Out dan Marco Out
2. Tidak memindahkan homebase PSS
3. Menyampaikan keputusan atas tuntutan ini selambat-lambatnya tanggal 18 Oktober 2021.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik