Polri Tegaskan Satgas Antimafia Bola Masih Ada

Polri Tegaskan Satgas Antimafia Bola Masih Ada Dua orang yang mengenakan rompi bertuliskan Satgas Antimafia Bola. (Bola.net)

REPUBLIK BOBOTOH - Polri memastikan Satgas Antimafia Bola masih ada untuk melakukan pencegahan praktik match fixing atau pengaturan pertandingan di kompetisi sepak bola Indonesia, kata Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Imam Sugianto.

Pernyataan Imam ini sekaligus menjawab pro dan kontra keberadaan orang-orang dengan rompi Satgas Antimafia Bola yang kerap hadir dalam pertandingan Liga.

"Tugas Satgas Antimafia Bola itu adalah pencegahan. Tugasnya ini di kewilayahan," kata Imam dikutip dari Ligaindonesiabaru.com.

"Tolong dipahami betul oleh seluruh Polda di Tanah Air dan SOP-nya ditajamkan. Jangan sampai kemudian di wilayah tidak tahu soal Satgas Antimafia Bola ini," tegasnya.

PSSI-Polri Pertegas Keberadaan Satgas Antimafia Bola


Sebagai upaya untuk mempertegas keberadaan Satgas Antimafia Bola, PSSI dan Polri melakukan sosialisasi kerja sama yang melibatkan seluruh Polda di Tanah Air plus seluruh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI.

Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Sosialisasi ini dilakukan terkait Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PSSI dan Polri Nomor 12/PSSI/VII-2021 dan Nomor PKS/27/VII/2021 Tanggal 21 Juli 2021 tentang Penerbitan Rekomendasi dan atau Pemberian Izin Bantuan Pengamanan, Penegakan Hukum, Kesehatan dan Hubungan Luar Negeri dalam Kegiataan PSSI.

"Jadi intinya kerja sama ini, salah satunya mengawal kompetisi Liga 1 dan 2 dari awal hingga akhir. Dan yang paling penting di akhir nanti ada penilaian positif dari publik terkait kompetisi ini," kata Imam.

Selain itu Polri juga mengetahui tentang berita pengaturan skor di kompetisi Liga yang sudah terungkap di tingkat federasi dan klub, namun belum dilakukan penegakan hukum.

"Isu negatif akan menimbukan kerawanan dan gangguan. Karena pada akhirnya akan menimbulkan keresahan di Kamtibnas. Itu sebabnya harus ada koordinasi antara PSSI, Mabes Polri, dan Polda," tegasnya.

Keberadaan Satgas Antimafia Bola di lapangan saat pertandingan sempat menimbulkan polemik karena keberadaannya disebut sudah lama dibubarkan.

Mantan Ketua Satgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo satuan tugas yang pernah dipimpinnya itu, telah dibubarkan pada 20 Agustus 2020 lalu.

"Satgas Antimafia Bola yang saya pimpin telah berakhir pada 20 Agustus 2020," kata Hendro dikutip dari Medcom.id, Senin 1 November 2021.

Satgas Antimafia Bola dibentuk untuk memerangi praktik pengaturan skor yang terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia dan dipimpin oleh Brigjen Pol Hendro Pandowo.

Meski dinyatakan sudah bubar sejak Agustus 2020 lalu, saat liga berjalan kembali sempat terekam beberapa orang yang menggunakan rompi bertuliskan Satgas Antimafia Bola.

Bahkan dalam rompi itu, terlihat logo Polri di bagian dada kanan rompi. "Saya tidak tahu siapa yang ada di lapangan dan mengenakan rompi Satgas Antimafia Bola," ujar Hendro.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini