REPUBLIK BOBOTOH - Persib Bandung harus menelan pil pahit seusai digulung Persebaya Surabaya 0-3 pada pekan 16 Liga 1 2021/2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Rabu, 8 Desember 2021.
Kekalahan ini tentunya membuat bobotoh geram dengan permainan tim kesayangannya. Apalagi Persib selalu kalah saat menghadapi laga krusial kontra tim besar. Sebelumnya Maung Bandung takluk 0-1 dari Persija Jakarta dan Arema FC.
Menurut Asep Ucok, salah seorang bobotoh, mengatakan kekalahan kontra Persebaya merupakan buah dari hilangnya motivasi dan daya juang dalam menggapai target.
Pasalnya apabila dirunut dalam dua kemenangan sebelumnya kontra Madura United dan Persiraja, menurut Ucok kemenangan tersebut disebabkan tim lawan yang kurang menggigit.
"Tidak ada motivasi, tidak ada daya juang, yang paling vital di pertahan mudah ditembus, kan kalau lawan Persiraja mah lawannya (di bawah Persib)," ujar Ucok kepada REPUBLIKBOBOTOH.COM pada Kamis, 9 Desember 2021.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Tak hanya itu, konsentrasi yang labil juga menjadi penyebab hancurnya Persib saat menghadapi Persebaya. Pasalnya seluruh gol yang diciptakan Bajul Ijo tak lepas dari hilangnya konsentrasi pemain belakang.
"Lini belakang paling rawan, gol 1 dan 2 dari lini bertahan komsentrasi malah jelek seharusnya bola kena malah gak kena, kedua juga kan sama," tambahnya.
Senada dengan Ucok, salah seorang pentolan bobotoh, Rudi Boseng mengatakan lengahnya konsentrasi menjadikan Persib tidak konsisten dalam mengarungi seri 3.
Boseng menegaskan, sudah sepantasnya Persib melakukan evaluasi, mengingat torehan di seri dua sangat kontras dengan seri 3.
"Ya Persib kehilangan konsistensi jadi masih angin-anginan, di seri 2 oke sapu bersih tapi kenapa di seri 3 melendoy. Jadi secara permainan belum stabil, seharusnya pelatih melakukan evaluasi di pertandingan Persija dan Arema FC harus bisa mengevaluasi timnya," ujar Boseng.
"Babak pertama memang ada peluang untuk memenangakan pertandingan, setelah di babak kedua kemasukan, nah psikoklogisnya menurun. Persebaya unggul satu gol lebih enak dan enjoy," tambah Boseng.
Saat disinggung reaksi bobotoh yang meluapkan kekecewaan, bagi Ucok dan Boseng hal tersebut hanya sebatas luapan emosional. Namun dengan adanya tanda pagar terkait mundurnya Robert Alberts, bukanlah solusi yang baik.
"Itu mah bentuk kekecewaan dari bobotoh sebut Teddy out dan Rene out mah bukan solusi yang baik, kan itu kepentingan mamjemen," kata Ucok.
"Ya mungkin kepinginan bobotoh yang terbaik tapi apakah untuk menurunkan Rene dengan pelatih baru apakah perekambangan yang baik? Itu tanda tanya juga, saya sendiri kecewa cuman dengan pergantian pelatih bisa lebih baik? Lebih baik jajaran pelatih harus bisa menekan pemain dimana ada gim-gim yang lawannya yang sangat krusial dengan harga diri," timpal Boseng.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik