REPUBLIK BOBOTOH - Varian omicron meningkatkan risiko seseorang terpapar Covid-19. Itu juga yang diduga terjadi di kompetisi sepak bola kasta tertinggi Liga Indonesia.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, menunjukkan kasus Covid-19 di Indonesia tercatat mengalami peningkatan selama 2 pekan terakhir. DKI Jakarta dan Jawa Barat jadi wilayah dengan tingkat kasus tertinggi secara nasional.
Selain di kompetisi Liga 1, kasus Covid-19 yang dipicu varian omicron juga terjadi di kompetisi Liga Bola Basket Indonesia atau IBL yang membuat beberapa pertandingan ditunda karena adanya kasus positif.
Varian omicron, kata Dokter tim Persib, Rafi Ghani memang memiliki sifat atau karakteristik dan tingkat penularan berbeda dibandingkan varian delta.
Omicron lebih cepat menyebar, tetapi fatality atau risiko terhadap keselamatan jiwanya lebih rendah dibandingkan delta.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
BACA JUGA: Semangat Tanpa Batas! Cara IndiHome Ajak Sebarkan Semangat Positif
BACA JUGA: Kecelakaan Mengerikan Terjadi di Seri Pembuka Reli WRC 2022: Mobil Masuk Jurang hingga Ringsek
Rafi menjelaskan, secara umum gejala seseorang terpapar Covid-19 varian omicron mengalami sakit dengan gejala ringan seperti sakit badan, kepala dan tenggorokan kering.
Karakteristik itu juga yang kata Rafi dialami para pemain Persib yang positif Covid-19. Tetapi untuk pastinya, kata Rafi, dibutuhkan hasil laboratorium.
"Untuk varian sekarang setelah positif PCR dilanjutkan dengan pemeriksaan Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Bali dilanjutkan dengan pemeriksaan lain untuk mengetahui varian sebenarnya yang jadi paparan dari kami yang berkegiatan di Bali," jelas Rafi.
"Tapi yang saya baca memang presentase untuk varian Covid sekarang ke arah omicron, hampir 90 persen varian omicron. Sifatnya yang saya tahu penyebarannya cukup cepat."
"Alhamdulillah saya menangani sembilan pemain ini gejala ringan dan InsyaAllah ada tim lain yang sudah menjalani lebih dahulu dan penyembuhan mereka lebih cepat," ungkap Rafi.
Sementara kondisi para pemain Persib yang terpapar Covid-19, kata Rafi, sekarang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Bahkan, kata dia, ada pemain yang setelah diperiksa lagi hasilnya negatif, namun tetap dibutuhkan tes PCR yang hasilnya lebih akurat yang dijadwalkan akan kembali dilakukan pada Senin besok, 31 Januari 2022.
"Pada saat ini kondisi relatif lebih baik, gejalanya khasnya tidak seperti dulu dibanding delta. Sekarang lebih ke sakit badan, kepala dan kering tenggorokan," jelas Rafi.
"Setelah saya periksa hasilnya negatif. Jadi ga ada bapil (batuk pilek), semua keluhan rata-rata seperti rasa tidak enak, sakit kepala dan kering tenggorokan."
"Mungkin setelah dinyatakan positif ada beberapa orang yang sudah menjalani karantina, lebih dulu selama hampir 1 minggu, jadi kita periksa PCR lagi untuk mereka yang tengah menjalani karantina," tuntasnya.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Kris Andieka | Editor: M Taufik