Tes PCR Jadi 'Alat' untuk Menggembosi? Pelatih Borneo FC: Semua Butuh Kejujuran

Tes PCR Jadi 'Alat' untuk Menggembosi? Pelatih Borneo FC: Semua Butuh Kejujuran Pelatih Borneo FC, Fakhri Husaini. (Borneofc.id)

REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Borneo FC Samarinda, Fakhri Husaini turut mengomentari kondisi di mana banyak klub Liga 1 tak bisa menurunkan pemain pilarnya karena positif Covid-19.

Polemik mencuat setelah hasil tes PCR mandiri yang dilakukan Persebaya menunjukkan hasil berbeda dengan tes PCR resmi yang dilakukan PT Liga Indonesia Baru (LIB) jelang laga kontra Persipura Jayapura.

Fakhri menilai, dalam kondisi seperti sekarang dibutuhkan kejujuran semua pihak agar menghasilkan kualitas kompetisi yang lebih baik.

Eks pelatih timnas Indonesia U-19 itu, tidak mengharapkan kecurigaan-kecurigaan 'liar', termasuk dugaan tes PCR malah disalahgunakan jadi alat untuk menggembosi.

BACA JUGA: Jangan Dulu Beli Motor Bekas Sebelum Tahu 6 Tipsnya Berikut Ini, Biar Gak Menyesal


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


BACA JUGA: Studi Terbaru Temukan Gejala Omicron Bisa Muncul di Mata dan Hidung

"Saya memang ada membaca dari beberapa media, jika ada tim yang pemainnya sebenarnya bisa bermain, justru tak bisa diturunkan setelah menerima hasil tes PCR dari PT LIB. Padahal klub bersangkutan sudah melakukan PCR mandiri dengan hasil negatif," ujar Fakhri dikutip dari website Borneo FC.

"Saya secara pribadi dan mewakili tim hanya berdoa, semoga siapapun mereka yang terpapar Covid-19 saat ini bisa sembuh. Sebab kompetisi akan berjalan menarik jika semua bisa turun dengan kekuatan terbaik."

"Jangan nanti muncul dugaan pemain negatif, malah dinyatakan terpapar untuk menggembosi salah satu tim. Semua butuh kejujuran demi kompetisi yang menarik," pungkas Fakhri.

Dalam dua pekan terakhir, kasus Covid-19 di Liga 1 meningkat signifikan, terutama setelah jeda kompetisi pada akhir Januari 2022 lalu.

Peningkatan kasus Covid-19 di Liga 1 sebenarnya seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang dipicu varian omicron.

Dampak dari meningkatnya kasus Covid-19 di Liga 1, sejumlah klub harus kehilangan pemainnya karena terpaksa absen setelah dinyatakan positif Covid-19.

Tetapi opini terkait penyebaran virus corona di klub-klub Liga 1 menjadi berkembang liar karena beberapa tim masih terbilang 'aman' dari serangan Covid-19.

Teranyar adalah munculnya polemik terkait hasil tes PCR yang berbeda antara versi resmi PT LIB dengan tes mandiri yang dilakukan Persebaya jelang lawan Persipura.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini