REPUBLIK BOBOTOH - Kamis, 31 Maret 2022 menjadi hari yang kelam untuk sepak bola Papua setelah Persipura Jayapura terdegradasi ke Liga 2.
Kemenangan 3-0 Persipura atas Persita Tangerang menjadi tak berarti karena Mutiara Hitam kalah head to head dari Barito Putera.
Barito sendiri lolos dari lubang jarum setelah bermain imbang 1-1 melawan Persib Bandung di waktu hampir bersamaan dengan laga Persipura vs Persita.
Sementara pesaing Persipura lainnya, PSS Sleman juga lolos dari ancaman degradasi setelah mengandaskan Persija Jakarta 2-0.
BACA JUGA: LIGA 1: Digempur Persib Habis-habisan, Gawang Barito Putera Masih Kebal
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
BACA JUGA: Hasil Liga 1 Barito Putera vs Persib: Beni Oktovianto Selamatkan Laskar Antasari dari Degradasi
Koleksi poin Barito dan Persipura sama, 36, sehingga untuk menentukan peringkat digunakan aturan head to head seperti tertuang dalam pasal 9 regulasi Liga 1 musim 2021-2022.
Secara head to head, Mutiara Hitam kalah dari head to head dari Barito Putera. Dalam dua kali pertemuan Persipura takluk dari Barito Putera.
Pada putaran pertama, tepatnya di pekan 9 Liga 1, Barito menang 1-0. Kemudian di putaran kedua, pada pekan 25, Barito menang 3-0.
Sesuai regulasi Liga 1 musim 2021-2022 yang tertuang dalam Pasal 9 poin 4 tentang Sistem Kompetisi, disebutkan penentuan peringkat di klasemen jika ada dua tim atau lebih memiliki poin yang sama akan ditentukan berdasarkan head to head atau rekor pertemuan di antara tim-tim yang memiliki poin sama.
Terdegradasinya Persipura ke Liga 2 menjadi sejarah kelam untuk salah satu klub besar di Indonesia tersebut.
Persipura saat ini tercatat sebagai klub pengoleksi gelar juara terbanyak di era Liga Indonesia atau setelah kompetisi Perserikatan dilebur dengan Galatama.
Persipura total meraih 4 gelar juara yang mereka raih pertama kali di Ligina musim 2005. Kemudian pada musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013 plus satu gelar juara ISC, kompetisi tidak resmi yang digelar di saat Indonesia disanksi FIFA.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik