Robert Beri Tanggapan Soal Puluhan Flare Menyala di Stadion GBLA, Bandingkan dengan Eropa

Robert Beri Tanggapan Soal Puluhan Flare Menyala di Stadion GBLA, Bandingkan dengan Eropa Bobotoh menyalakan flare saat Persib hadapi Bali United di Piala Presiden 2022. (Adam Husein/Republik Bobotoh)

REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts beri tanggapan terkait banyaknya suar yang dinyalakan suporter pada pertandingan kontra Bali United pada laga perdana Grup C Piala Presiden 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung pada Minggu, 12 Juni 2022 lalu.

Menurut opini Robert Alberts, terlihatnya suar di pertandingan sepak bola perlu dikaji ulang terkait keuntungan dan kerugiannya.

Pasalnya suar yang menyala di Stadion GBLA pada duel panas itu dinilainya murni sebagai simbol kembalinya sepak bola Indonesia.

Baca Juga : Tribun Atas Stadion GBLA Dihuni Bobotoh, Ini Yang Akan Dilakukan Panpel di Laga Persib vs Persebaya

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, sepakbola sudah menjadi hiburan dan olahraga prioritas di Indonesia. Apalagi absennya keterlibatan suporter dalam gelarana sepak bola pasa musim sebelumnya membuat kerinduan suporter tumpah ruah di laga tersebut.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Apabila dikomparasikan dengan adanya suar di beberapa negara di Eropa, pertandingan tetap bisa digelar, meski suar sudah menyala. Sebab menyalakan suar di beberapa negara Eropa tak mengganggu jalannya pertandingan.

"Seperti ini, menurut opini pribadi saya, suporter Indonesia sudah lebih dari dua tahun tidak berada di stadion. Kami tahu bagaimana suporter di Indonesia itu sangat fanatik terhadap klubnya dan sepakbola Indonesia itu sendiri."

"Dan jika melihat di Eropa, banyak pertandingan di sana yang menyalakan flare. Tapi kalian jarang melihat pertandingan di sana dihentikan," kata pria asal Belanda itu pada Rabu, 15 Juni 2022.

Baginya pertandingan kontra Bali United sudah sepantasnya digelar sesuai aturan. Pasalnya puluhan suar tersebut sama sekali tak membuat situasi pertandingan berbahaya dan harus diberi toleransi dengan situasi di lapangan.

"Selama tidak membahayakan, pertandingan tetap berjalan dan saya rasa kami harus berpikir sama. Suporter juga sangat senang karena mereka bisa kembali ke stadion lagi. Selama mereka tidak membuat situasi berbahaya, sebaiknya ada toleransi dan pengertian dari situasi seperti itu," tambahnya.

Baca Juga : Respons Wali Kota Bandung dan Pihak Kepolisian Terkait Kondisi Stadion GBLA Yang Retak

Ia sangat setuju, apabila pertandingan dihentikan saat asap suar mengganggu penglihatan pemain. Akan tetapi sudah sepantasnya semua suporter dan pecinta sepak bola tanah air untuk mengindahkan semua aturan di dalam stadion, termasuk perihal penggunan suar.

"Jika membuat situasi jadi berbahaya tentunya itu berbeda, tidak ada yang berbahaya. Sekali lagi, ini tentang saling pengertian dari permainan dan pemahaman terhadap situasi. Tapi mereka mempunyai aturan dan kami harus mengikuti peraturannya. Orang-orang harus menerima aturan tersebut." tutupnya.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Raffy Faraz | Editor: Daddy

Piksi

Berita Terkini