Ilustrasi, wasit memimpin pertandingan Liga 1. (MO Persib)
REPUBLIK BOBOTOH - PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menerbitkan regulasi untuk Liga 1 musim 2022-2023. Ada sejumlah perubahan, salah satunya terkait regulasi sanksi bagi pemain akibat akumulasi kartu kuning.
Di Liga 1 musim 2022-2023, PT LIB menerapkan skorsing satu pertandingan bagi pemain yang telah mengantongi empat kartu kuning di 4 laga berbeda, dan selanjutnya skorsing diberikan bagi pemain yang telah mengantongi 3 kartu kuning di 3 laga berbeda.
Regulasi terkait hukuman larangan bertanding kepada pemain karena akumulasi kartu kuning tertuang dalam Pasal 57 tentang Kartu Kuning dan Kartu Merah pada poin 3 yang berbunyi:
Baca Juga : Duel Bhayangkara FC vs Persib Digelar di Jakarta?
"Pemain yang memperoleh akumulasi 4 kartu kuning dalam 4 Pertandingan yang berbeda selama berlangsungnya BRI Liga 1, tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali Pertandingan pada Pertandingan berikutnya setelah akumulasi tersebut tercapai."
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Aturan larangan satu Pertandingan ini juga berlaku untuk setiap akumulasi 3 kartu kuning berikutnya dalam 3 Pertandingan yang berbeda selama berlangsungnya BRI Liga 1."
Baca Juga : Daisuke Sato Nilai Persib Sudah Kompak Tapi Bukan Berdasarkan Hasil Akhir Uji Coba
Aturan terkait akumulasi kartu kuning tersebut lebih ringan dibandingkan aturan sebelumnya di Liga 1 musim lalu.
Dalam aturan sebelumnya, pemain yang mengantongi 3 kartu kuning dalam 3 pertandingan berbeda serta kelipatan 5, 7, 9 dan seterusnya harus menjalani skorsing larangan bertanding satu kuning.
Kompetisi Liga 1 musim 2022-2023 sendiri akan mulai bergulir pada Sabtu 23 Juli 2022 mendatang, yang dibuka laga PSIS Semarang kontra RANS Nusantara FC di Stadion Jatidiri, Semarang.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik
