REPUBLIK BOBOTOH - Nama Kim Do-hoon disebut-sebut jadi salah satu kandidat pelatih Persib Bandung setelah mundurnya Robert Rene Alberts.
Pelatih asal Korea Selatan itu, disebut-sebut masuk daftar pelatih yang dibidik Persib untuk mengisi kekosongan di posisi pelatih kepala.
Kim Do-hoon sendiri terakhir kali melatih klub kaya Singapura, Lion City Sailors FC dan belum lama ini mengakhiri kerja sama, tepatnya pada 11 Agustus 2022.
Berakhirnya kerja sama Kim Do-hoon dengan Lion City Sailors FC kemudian memunculkan spekulasi jika pelatih berusia 52 tahun itu, memang diincar Persib.
Baca Juga : Liga 2 Musim 2022 Digelar dalam Format 3 Wilayah
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Tetapi berdasarkan laporan sejumlah media di Singapura, Kim Do-hoon dan Lion City Sailors memutuskan mengakhiri kerja sama, diduga karena tak lepas dari insiden 'headbutt' saat laga Singapore Premiere League (SPL) 2022, kontra Tampines Rovers pada 24 Juli 2022.
Kim Do-hoon jadi sorotan setelah menanduk kepala asisten pelatih Tampines Rovers, Mustafic Fahrudin. Keduanya berseteru di pinggir lapangan dan dalam beberapa foto yang beredar sempat saling memegang leher.
Dalam insiden panas yang terekam kamera siaran langsung televisi tersebut, Kim Do-hoon lantas melakukan gerakan menanduk kepala Mustafic Fahrudin, mantan bek Persija.
Insiden tersebut menjadi sorotan penggemar sepak bola di Singapura, karena kejadian seperti itu, terbilang 'jarang' terjadi di SPL yang terbilang lebih disiplin.
Bahkan, seperti dikutip Channel News Asia, kasus ini sempat membuat Kim Do-hoon dilaporkan kepada kepolisian. Laporan dibuat sehari setelah laga Lion City Sailors vs Tampines Rovers.
Baca Juga : Jumlah Penonton Laga Kandang Persib Turun meski Sudah 'Dibantu' Suporter PSIS
Tetapi Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) memilih bertindak tegas dan tidak mencari siapa yang benar atau salah di antara Kim Do-hoon dan Mustafic Fahrudin.
FAS mendakwa Kim Do-hoon dan Mustafic Fahrudin bersalah atas tindakan kekerasan dan harus menjalani sidang disiplin.
Kedua klub juga telah dikenai tuntutan FAS atas perilaku para pemain mereka, dan Lion City Sailors telah diberikan tuntutan tambahan atas perilaku para penggemar mereka.
Pihak Lion City Sailors kemudian merespons insiden ribut-ribut yang melibatkan pelatih dan pemain kedua tim serta suporter.
"Sebagai sebuah klub, kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa adegan seperti itu tidak terulang, dan bahwa kami terus memenuhi standar tinggi yang diharapkan penggemar kami dari kami baik di dalam maupun di luar lapangan," kata CEO Lion City Sailors Chew Chun-Liang.
Sekadar diketahui Kim Do-hoon saat masih aktif bermain dikenal sebagai penyerang serba bisa yang selain berpengalaman masin bersama klub papan atas K-League, juga mencicipi pengalaman di J-League Jepang.
Baca Juga : Skuad Persib Diistirahatkan, Pemain Tetap Dapat Program Latihan Mandiri
Secara usia, Kim Do-hoon satu angkatan dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Tetapi jika bicara pengalaman bermain di tim nasional Korea Selatan, Kim Do-hoon lebih baik dibandingkan Shin Tae-yong.
Kim Do-hoon membukukan 72 caps untuk Timnas Korea Selatan antara 1994 dan 2003, termasuk ambil bagian dalam skuad Taeguk Warriors di Piala Dunia 1998. Selama itu, Kim Do-hoon mencetak 30 gol untuk timnas Korsel.
Sebagai manajer, Kim Do-hoon pernah menjadi asisten pelatih timnas Korsel U-20 pada 2014 sebelum melatih Incheon United dari 2015 hingga 2016, Ulsan Hyundai dari 2017 hingga 2021 dan Lion City Sailors.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik