REPUBLIK BOBOTOH - Tiga kali sudah Persib menggelar pertandingan kandang selama gelaran Liga 1 musim ini. Sayangnya laga kandang Persib kurang disambut baik oleh Bobotoh yang tak memadati Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung.
Dari 3 laga kandang yang sudah dilalui Persib, jumlah penonton memang mengalami grafik meningkat. Yang tertinggi di laga kandang terakhir Persib kontra Bali United yang mencapai hampir 8000 penonton.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono menjelaskan minimnya antusiasme Bobotoh di laga kandang disebabkan banyak faktor. Faktor pertama adanya syarat pemberian vaksin booster kepada setiap calon pembeli.
Baca Juga : Kekalahan Telak Persib dari PSM Bukan Karena Menghilangnya Luis Milla
Menurutnya pemberian vaksin booster di Kota Bandung memang masih terbilang rendah. Sehingga hal itu menyebabkan Bobotoh tak bisa membeli tiket untuk menyaksikan laga kandang Persib.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Ada faktor paling besar kita mensyaratkan booster sedangkan tingkat booster di Bandung baru 38-40%, kita ikut aturan Kemendagri kemudian Perwalkot, PT LIB semua masyarakat harus booster dan kita ikuti," ucap Teddy di Graha Persib pada Selasa, 30 Agustus 2022..
Selain itu banyak anggapan bahwa penukaran e-tiket ke tiket fisik berbentuk gelang juga menjadi penghambat Bobotoh ke stadion. Padahal, pria berkacamata itu menjelaskan modifikasi pembelian tiket Persib merupakan hasil evaluasi atas insiden maut di Turnamen Piala Presiden.
"Tingkat booster Bandung baru sedikit otomatis ini menjadi salah satu faktor utama untuk menonton bisa nonton ke stadion. Bahwa sistem yang sekarang kita lakukan dengan modifikasi menukar tanda gelang ini adalah hasil evaluasi setelah terjadi musibah di Piala Presiden," bebernya.
Dengan demikian Persib mengutamakan kenyamanan dan keamanan untuk menggelar laga kandang di Stadion GBLA. Hal itu juga terlihat dengan pengamanan berlapis dari pihak keamanan di sekitar Stadion GBLA, saat Maung Bandung menggelar laga kandang.
"Koordinasi dengan keamanan dibuat sistem sekarang ada penukaran gelang kemudian penukaran harus memperlihatkan KTP fisik, setelah menerima gelang pada saat masuk Gedebage akan diskrining, ring 3 ada skrining, tujuan utama faktor keamanan," imbuhnya.
Meski pertandingan kandang minim dukungan Bobotoh, Teddy menegaskan sudah banyak testimoni positif yang diberikan para penonton. Ia yakin ini adalah sebuah proses demi menertibkan Bobotoh dan menjaga jalannya pertandingan untuk semua pihak.
"Kemudian kenyaman 3 kali pertandingan itu banyak penonton kemudian enak ya sekarang jadi nyaman meski harus tukar, situasi terkontrol dan nyaman, sebelumnya banyak traffic penonton tak bertiket datang ke stadion, membuat semua lebih aman dan nyaman, ini sebuah proses sehingga sistem kami modifikasi," tutupnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: Helmi M Permana