REPUBLIK BOBOTOH - Duka mendalam tengah dirasakan seluruh publik sepak bola Indonesia akibat terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan yang merenggut banyak korban jiwa.
Rasa duka tersebut juga dirasakan bobotoh yang disampaikan langsung oleh Ketua Viking Persib Club, Heru Joko.
Dalam aksi sosial bertajuk 'Dari Kami Untuk Malang', Heru Joko mengatakan bahwa tragedi di Kanjuruhan harus menjadi acuan para suporter agar semakin lebih baik.
Peristiwa memilukan di Stadion Kanjuruhan, setelah Arema vs Persebaya, menjadi alarm bagi semua suporter untuk dapat saling menghargai satu sama lain.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Perjuangan dari para penyintas tragedi Kanjuruhan harus direspons secara positif. Sehingga pengorbanan para penyintas dapat direspons dengan perdamaian dari seluruh suporter di Indonesia.
"Kami bobotoh sangat kehilangan berduka, kami ingin perjuangan mereka jadi acuan untuk jadi Suporter yang lebih baik" ujar Heru dalam sharing session aksi solidaritas 'Dari Kami Untuk Malang' tersebut.
"Kalau damai itu kata kerja, bukan kata benda, makanya sekarang hilangkan rasis kebencian, pengorbanan kemarin harus kita hargai dan kita berubah karena mereka," tegasnya.
Baca Juga : Tony Sucipto Akui Pemain Persija Hilang Selera Bertanding setelah Tragedi Kanjuruhan
Ia juga berharap semua pihak dapat mengambil hikmah atas tragedi ini. Apalagi dengan adanya tragedi ini dinilainya dapat memperbesar momentum perdamaian yang tengah diperjuangkan banyak pihak.
"Yang pasti korban-korban di Malang adalah pahlawan suporter, jangan sia-siakan pengorbanan mereka, jadikan itu untuk kebersamaan dan kemajuan sepak bola Indonesia," ungkapnya.
"Mungkin ini yang dimaksud Mang Ayi dulu, mungkin ada muaranya. Alhamdulillah kita bertemu, hikmahnya besar ini mempertemukan kita banyak dengan kejadian ini," tutupnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik