Menegangkan! Cerita Fisioterapis Madura United Saat Tangani Ricki Ariansyah yang Kolaps di Lapangan

Menegangkan! Cerita Fisioterapis Madura United Saat Tangani Ricki Ariansyah yang Kolaps di Lapangan Tangkap latay Instagram Madura United.

REPUBLIK BOBOTOH - Insiden horor terjadi saat Madura United menghadapi PSIS Semarang, Selasa 7 Maret 2023.

Pemain Madura United Ricki Ariansyah kolaps di penghujung laga sesaat setelah mencetak gol kedua.

Secara tidak sengaja, pemain PSIS Farrel Arya yang akan menghalau bola menendang kepala Rian -sapaan akrab Ricky Ariansyah-.

Baca Juga : TC Tahap Satu Indonesia U-22 Membuat Indra Sjafri Terkejut, Ini Penyebabnya

Ricki Ariansyah mendarat dengan keras setelah kepalanya tertendang Farrel. Rian tampak tak bergerak sama sekali di tengah beberapa pemain lain melakukan selebrasi gol.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Beruntung, seorang pemain Madura United, Esteban Vizcarra yang ada di dekatnya melihat kondisi Rian yang tidak bergerak.

Dalam video yang beredar, Vizcarra melambaikan tangan ke arah petugas medis meminta pertolongan.

Beberapa pemain lain tersadar ada yang tidak beres dengan Rian yang tergeletak di pinggir gawang.

Pemain Madura United lainnya pun turut mengikuti aksi Vizcarra yang meminta petugas medis untuk masuk ke lapangan.

Bahkan Reva Adi Utama tampak berlari dengan kencang menghampiri rekan satu timnya yang tak bergerak. Reva diketahui melakukan petolongan pertama dengan menarik lidah rian yang tertelan.

Baca Juga : Respons Bos Persib Soal Jadwal Laga Tunda vs Persija yang Digelar Bulan Ramadan

Selang beberapa lama, dua orang tim medis Madura United datang menghampiri Rian. Menurut Fisioterapi Madura United, Marcelo Araujo, yang saat itu datang bersama sport massage Remedy Gallan Putra, Rian dalam kondisi kolaps.

"Kami datang ke tempat dia dan sudah lihat dia dalam keadaan kolaps. Kami mulai lakukan pertolongan pertama. Puji Tuhan kami bisa tolong dia secepat mungkin dan putar dia ke samping agar tidak menelan lidah lagi," ujar Marcelo dikutip dari bola.com.

Ia menceritakan bagaimana situasi di lapangan saat itu. Bahkan menurutnya, ada beberapa orang yang menggangu proses penyelamatan Rian tersebut.

Dalam tanyangan ulang kejadian Rian, terlihat seorang panitia pelaksana yang berada di dekat kejadian malah sibuk merekam video penyelamatan Rian.

"Jadi kalau panik, pasti ada gangguan dalam penanganan insiden. Sedikit terganggu karena ada orang yang seharusnya tidak ada di situ. Itu mengganggu saat memberikan pertolongan pertama," jelasnya.

"Kami juga punya sedikit kesusahan untuk memberikannya oksigen. Kalau ada banyak orang di dekat dia, oksigen itu susah didapat. Apalagi stadion itu tertutup di atas, jadi oksigen sulit masuk untuk Rian bisa bernapas, itu susah," terang Marcelo.

Baca Juga : Dipercaya Luis Milla Merumput Kala Kontra Persik Kediri, Jebolan Diklat Persib Ini Ungkap Perasaannya

Menurut Marcelo, butuh tindakan cepat dan tepat dalam penanganan Rian tersebut. Bahkan kata Marcelo, denyut nadi Rian nyaris hilang, hingga akhirnya Marceloa dan Remedy melakukan resusitasi jantung paru-paru atau biasa disebut CPR.

"Kami cek bagian vitalnya dan lihat juga pernafasannya. Dalam sepak bola ada banyak tabrakan ke arah kepala. Kalau itu terjadi pasti ada kondisi kolaps. Jadi ada beberapa menit dia bisa berhenti bernafas," sebut Marcelo.

"Bukan cuma pertolongan pertama saja, tetapi kita juga perlu tahu apa yang harus dilakukan. Jadi kami lakukan CPR karena sempat berhenti napasnya. Itu harus kami lakukan. Kami dapat bantuan dari Tuhan untuk bawa dia kembali," imbuhnya.

Sebuah momen mengharukan terjadi ketika apa yang dilakukan tim medis Madura United membuahkan hasil.

Air mata pecah saat Ricki Ariansyah sadar dan merespons panggilan Marcelo.

"Kami semua bagian dari keluarga Madura United dan Rian lama sekali fisioterapi dengan saya. Saat itu saya coba bicara sama dia, dan dia merespons panggil saya dokter. Itu emosional buat saya dan saya cium kepala dia," kenangnya.

"Saya tahu, dia sudah kembali kepada kami lagi. Tidak bisa rasanya saya tidak emosional kalau bisa mengembalikan seseorang untuk bisa bernafas lagi dan itu emosional buat siapapun," sambungnya.

Berkaca pada insiden horor tersebut, Marcelo memberikan kritik pada penitia pelaksana pertandingan, utamanya tim medis dari rumah sakit setempat.

Baca Juga : Arsan Makarin Siap Bela Negara Walau Mengaku Berat Tinggalkan Persib

Ia menyoroti keberadaan perlengkapan di dalam mobil ambulans yang tidak lengkap.

"Perlengkapan sama sekali tidak lengkap, itu yang paling susah di lapangan saat itu. Ambulans dari rumah sakit tidak lengkap. Jadi ambulans ada di situ fungsinya bukan seperti taksi. Seharusnya punya peralatan lengkap untuk menerima pasien di dalam," tegasnya.

"Saya minta tolong sama federasi untuk berikutnya, perlengkapan medis di dalam ambulans harus lebih lengkap. Kalau ada kebutuhan pertolongan pertama seperti itu, mereka sudah siap menghadapi masalahnya," tandas Marcelo.**

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Helmi MP | Editor: Helmi M Permana

Piksi

Berita Terkini