REPUBLIK BOBOTOH - Rumor Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 terus bergulir setelah FIFA menunda drawing yang seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret 2023.
Drawing Piala Dunia U-20 ditunda karena adanya gelombang penolakan terhadap Timnas Israel, termasuk dari sejumlah kepala daerah.
Nasib Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, kabarnya akan segera ditentukan dalam dekat oleh FIFA.
Baca Juga : Luizinho Passos Beri Sedikit Bocoran Kiper Pengganti Teja Paku Alam
FIFA sendiri sebelumnya pernah beberapa kali mencabut hak suatu negara menggelar Piala Dunia U-20 atau yang dulu dikenal FIFA Youth World Cup.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Nigeria tercatat sebagai negara yang paling sering gagal jadi tuan rumah karena hal-hal yang tidak seharusnya terjadi. Nigeria dua kali gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, masing-masing pada edisi tahun 1991 dan 1995.
Pada tahun 1991, Nigeria gagal menggelarnya karena melakukan kecurangan di Piala Dunia U-20 edisi sebelumnya atau tahun 1989, setelah kedapatan memakai pemain di atas usia yang ditetapkan. Piala Dunia U-20 1991 kemudian dipindahkan ke Portugal.
Baca Juga : Dua Pemain Persib Jadi Starter di Laga Kedua Indonesia vs Burundi
Kegagalan kedua dialami Nigeria saat akan menggelar Piala Dunia U-20 tahun 1995. Penyebabnya karena wabah meningitis di seluruh Nigeria pada tahun 1995 hingga memaksa FIFA untuk memindahkannya ke Qatar.
Selain Nigeria, Yugoslavia juga gagal menggelar Piala Dunia U-20 akibat perang saudara yang berkecamuk hingga mencegah negara Balkan tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia Junior FIFA 1993, yang kemudian dipindahkan ke Australia.
Lalu Piala Dunia U-20 edisi tahun 2003 awalnya dimaksudkan jadi jatah Irak tetapi dipindahkan ke Uni Emirat Arab setelah pecahnya perang di Irak.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik