Empat faktor yang mendukung Nadeo Argawinata merapat ke Persib Bandung. (Instagram @@nadeowinataa)
REPUBLIK BOBOTOH - Bali United resmi melepas kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata dan kabarnya masih menganggur.
Nadeo Argawinata membawa Bali United menjadi jawara Liga 1 sebanyak dua kali berturut-turut dan kerap menjadi pilihan utama pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Kiper berusia 26 tahun itu nampaknya berpotensi mendapat "wilujeng sumping" di kubu Persib Bandung dengan berbagai faktor.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Baca Juga: Wilujeng Sumping, Persib Akhirnya Umumkan Pemain Rekrutan Pertamanya Musim Ini
Berikut empat faktor yang membuat Nadeo Argawinata bisa berlabuh di Persib Bandung.
1. Persib Bandung membutuhkan kiper dengan kualitas mumpuni seperti Nadeo Argawinata setelah I Made Wirawan pensiun dan Mario Fabio Londok tak jadi dikontrak.
2. Secara ekonomis Persib Bandung memiliki keuntungan dari status Nadeo Argawinata yang bebas transfer menyusul habis masa kontrak dengan Bali United pada tanggal 1 Mei 2023.
Dilansir dari laman transfermakt, Nadeo Argawinata saat ini memiliki harga pasar Rp4,78 M.
3. Pelatih Persib Bandung, Luis Milla mengatakan akan membangun Persib menjadi tim yang lebih kompetitif di musim depan sehingga membutuhkan kedalam tim yang bagus termasuk di posisi kiper.
"Kami ingin memilih pemain-pemain terbaik di posisinya. Saya pun terus melihat segala kemungkinan yang ada," ungkap Luis Milla sikutip dari laman resmi Persib.
4. Kedekatan Nadeo Argawinata dengan pelatih kiper Persib Bandung, pasalnya dia pernah menjadi anak asuh Luizinho Passos di Borneo FC.
Bahkan Nadeo sempat memberikan pujian pada Passos yang dianggapnya merupakan sosok pelatih yang berkualitas dan memiliki karakter melatih yang berbeda dari yang lainnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Teguh Noer | Editor: Teguh Nurtanto
