REPUBLIK BOBOTOH - Kepastian Persib Bandung untuk menambah kuota pemain asing masih belum jelas. Hal itu disebabkan karena masalah kekosongan di kursi pelatih kepala setelah Luis Milla memilih mundur bersama gerbong asisten pelatihnya.
Tanpa pelatih kepala, manajemen Persib pun tidak bisa bergerak karena biasanya pelatih yang memberikan rekomendasi nama pemain yang direkrut.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar menjelaskan manajemen tim tak bisa berbuat banyak dalam melakukan proses perekrutan pemain di masa transisi pergantian pelatih.
Pasalnya, perekrutan pemain merupakan kewenangan jajaran tim pelatih, sementara manajemen hanya menindaklanjuti dalam urusan negosiasi kontrak hingga deal.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Persib berencana akan memaksimlakan jendela transfer kali ini untuk menambah pemain asing baru setelah Tyronne Del Pino mengalami cedera serius.
Rencana itu dipilih Persib ketika masih ditangani Luis Milla atau sehari sebelum pelatih asal Spanyol tersebut mengumumkan pengunduran dirinya.
Baca Juga : Umuh Bicara Pemain Asing Anyar Persib Pengganti Tyronne Del Pino
"Kalau nanti ada kuota dan ada pelatih baru, nanti itu pelatih yang akan menentukan. Pelatih yang punya wewenang," kata pria yang akrab disapa Pak Haji itu pada Rabu, 19 Juli 2023.
Umuh menambahkan jajaran manajemen tak ingin mengintervensi keputusan dalam memilih pemain yang dibutuhkan Persib. Namun ia berharap pemain yang nantinya akan datang bisa beradaptasi secara cepat, sekaligus memahami seluk beluk tim Persib saat ini.
"Seperti kondisinya saat ini saya tidak bisa intervensi karena Yaya juga bisa tersinggung karena Umuh intervensi. Jadi saya serahkan saja Yaya mau dengan siapa tapi harus sesuai lah dengan kriteria Persib dan tahu seluk beluk Persib," tutup Umuh.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik