Para pemain Persikab dan PSDS Deli Serdang meratapi kegagalan bertahan di Liga 2 setelah kedua tim dipastikan terdegradasi ke Liga 3. (Adam Husein/REPUBLIKBOBOTOH.COM)
REPUBLIKBOBOTOH.COM - Persikab Kabupaten Bandung terdegradasi ke Liga 3 setelah hanya menempati posisi keempat Grup B babak play off degradasi Liga 2.
Persikab harus puas bermain imbang 3-3 saat menjamu PSDS Deli Serdang pada matchday terakhir Grup B play off degradasi di Stadion GBLA, Kota Bandung, Jumat sore 2 Februari 2024.
Tambahan 1 poin tidak mampu mendongkrak posisi Persikab sebagai juru kunci klasemen Grup B. Apalagi di waktu bersamaan PSPS Riau meraih kemenangan 1-2 atas tuan rumah Nusantara FC.
Baca Juga : Ramai Dukung Shin Tae-yong Dapat Perpanjangan Kontrak, Bojan Hodak Beri Respons
Persikab mengakhiri babak play off degradasi di posisi keempat Grup B dengan meraih 6 poin dari enam kali bertanding, di bawah PSDS (6 poin), PSPS (9 poin) dan Nusantara FC (10 poin).
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Terdegradasinya Persikab ke Liga 3 menjadi salah satu catatan kelam dalam sejarah klub yang berdiri pada tahun 1963 tersebut.
Persikab sendiri sempat berkompetisi di kasta tertinggi Liga Indonesia pada era 1990-an, bahkan mereka pernah lolos ke babak 12 besar Ligina musim 1995-1996.
Baca Juga : Ini Kelebihan Persis Solo di Mata Henhen Herdiana
Kegagalan Persikab bertahan di Liga 2 menimbulkan reaksi dari para netizen. Sejumlah netizen berharap terdegradasinya Persikab menjadi pelajaran bagi klub untuk bangkit musim depan, termasuk lebih memprioritaskan pemain binaan.
"Ges asup liga 3 mah inget meren ka pribumi di cokotan deui," tulis akun @hamdanj14. "Isin Kedah na mah." tulis akun @asli.agil. "Maksimal putra daerah kab,putra daerah maen jeung geutihna." tulis akun @abelldedi.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: M Taufik
