REPUBLIKBOBOTOH.COM - Program Character Building yang dijalani atlet dan pelatih Pelatda Jawa Barat di PON XXI tahun 2024 Aceh dan Sumatera Utara secara resmi dimulai di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Jalan Raya Tangkuban Parahu, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 19 Februari 2024.
Program yang digagas KONI Jawa Barat ini bertujuan untuk memuluskan tekad kontingen Jawa Barat dalam merengkuh gelar juara umum ketiga kali beruntun di ajang PON XXI/2024.
Ketua Umum KONI Jawa Barat, M. Budiana menilai, program character building ini menjadi momentum untuk memperkuat kekompakan dan membangun tim super Jawa Barat menghadapi PON selanjutnya. Apalagi program ini juga bisa dijadikan modal berharga bagi para atlet dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai macam kemungkinan dalam multievent 4 tahunan tersebut.
Program ini juga sengaja dikemas berbeda karena para atlet dan pelatih akan lebih dulu melakukan beberapa tahap tes, sebelum mengikuti character building. Hal itu dipilih agar panitia character building bisa mendapatkan informasi secara akurat mengenai sisi psikologis para atlet dan pelatih.
Baca Juga : Sejumlah Klub Liga 1 Kini Harus Berbagi Tempat
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Harapannya tentunya dengan diadakan karakter building ini, atlet-atlet itu memiliki mental-mental petarung yang tangguh ya, dan Kebetulan juga khusus karakter building saat ini berbeda dengan periode lalu, Yang saya maksudkan ada juga post and pretest psikologi. Itu kalau yang lalu tidak ada, sekarang ini kita adakan jadi tambahan,"
"Jadi sebelum acara ini dibuka ketika pertama mereka datang ke Dodik Bela Negara ini langsung diadakan post test psikotes, dan ini pun saya mendapatkan beberapa informasi, ternyata diperlukan juga oleh teman-teman pelatih dan cabor untuk mengetahui lokal basis persoalan-persoalan keatletan," ujar Budiana.
Pembentukan karakter ini juga dibagi ke dalam tiga gelombang. Di setiap gelombangnya akan diikuti 300 hingga 400 atlet dari berbagai macam cabang olahraga. Gelombang pertama diikuti atlet cabor beregu, sedangkan gelombang sisanya melibatkan atlet dari cabor penilaian dan terukur.
Untuk gelombang pertama, Budiana menambahkan ada beberapa cabor yang terpaksa tidak mengikuti program ini. Mereka diantaranya ialah atlet dari bola voli, menembak, bridge, dan beberapa cabor lain. Ada beberapa alasan lain, salah satunya karena kendala usia dan pelatihan di luar negeri.
Baca Juga : Dedi Kusnandar Evaluasi Diri, Benahi Kekurangan
"Seperti yang teman-teman ketahui bola voli ini langsung akan berhadapan dengan jadwal eh Liga ya Proliga, itu bola voli. kemudian menembak, menembak juga tersebar beberapa malah ada yang di luar negeri, sedang ada yang di luar negeri. Catur beberapa sebagian besar atletnya ada yang sedang ada di luar negeri, nah memang dan beberapa cabor lainnya lagi, cabor yang seperti itu ada yang menembak contoh ada mungkin sekitar 4-5 orang yang ada di Bandung bisa diikutsertakan, Tapi kan enggak bagus kalau tidak bersama-sama." imbuhnya.
Lebih lanjut lagi, program ini juga mengusung slogan 'Lamun Keyeng Tangtu Pareng'. Dalam hal ini Budiana berharap agar slogan tersebut bisa menumbuhkan keyakinan teguh para atlet saat di PON nanti.
"Bahasa Arabnya Man Jadda Wajada. Jadi lamun keyeng pasti pareng itu ya keseriusan itu sarat utama untuk mencapai keberhasilan. Tanpa keseriusan, 1001 pun nggak ada orang yang gak serius untuk berhasil," tutup Budiana.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik