REPUBLIKBOBOTOH.COM - Kemenangan atas PSIS Semarang dengan skor 3-0 disikapi berbeda oleh pelatih kepala Persib Bandung, Bojan Hodak.
Bojan Hodak mengaku geram dengan keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang dinilainya serampangan dalam menentukan aturan.
Dalam hal ini, Bojan menyoroti terkait surat yang dikeluarkan Komdis PSSI terkait perubahan larangan bermain bagi Nick Kuipers. Menurutnya keputusan itu dirasa memberatkan timnya karena harus mengubah komposisi pemain saat beberapa jam menjelang pertandingan.
Baca Juga : Klasemen Liga 1 2023-2024 setelah Persib Taklukan PSIS Semarang
"Saya mau mengatakan bahwa ada hal sangat lucu terjadi, dalam 30 tahun karir saya di sepakbola profesional, saya belum pernah merasakan situasi, di hari pertandingan, Komdis federasi mengirimkan surat bahwa ada satu pemain bisa bermain dan ada pemain lainnya tidak bisa bermain,"
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Dalam beberapa hari terakhir, kami berlatih bersama Nick dan tiba-tiba Nick bisa bermain dan Alberto bisa. Ini hal yang lucu dan tidak profesional. Jadi ini tentunya hal yang perlu diubah karena mungkin orang-orang tidak mengerti apa yang berpengaruh dari keputusan ini," ujar Bojan dalam sesi jumpa pers.
Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa sebenarnya Persib Bandung tak bisa menurunkan Alberto Rodriguez karena mendapatkan kartu merah di laga sebelumnya.
Namun berdasarkan surat 184/L1/SK/KD-PSSI/II/2024, keputusan itu diubah bahwa Nick Kuipers harus absen lantaran Tingkah Laku Buruk Pemain.
Dalam hal ini, Bojan terpaksa mengungkapkan bahwa Komdis PSSI bersikap tidak profesional. Pasalnya keputusan tersebut mengganggu persiapan timnya untuk menghadapi PSIS Semarang.
"Kami berlatih untuk pertandingan dan ini bukan playstation yang bisa dengan mudah mengeluarkan pemain dan memasukan pemain lainnya, ini tidak bisa terjadi di kehidupan nyata," tutup Bojan.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik