REPUBLIK BOBOTOH - Mantan pemain Persib Bandung, Jonathan Bauman sukses menyita perhatian di kompetisi Serie A Ekuador atau The Liga Pro Banco Pichincha bersama Mushuc Runa SC.
Penyerang berusia 30 tahun itu, tengah pekan lalu mencetak dua gol untuk membantu Mushuc Runa meraih kemenangan telak 4-0 atas Deportivo Olmedo pada Kamis 8 April 2021 atau Jumat waktu Indonesia.
Tambahan dua gol yang dicetak Bauman membuatnya sekarang memimpin daftar sementara top skor atau pemain tersubur Serie A Ekuador dengan enam gol.
Sejak bergabung dan menjalani debut dengan Mushuc Runa pada 28 Februari 2021, Bauman langsung menunjukkan kualitasnya sebagai striker.
BACA JUGA: Video Eks Striker Persib Cetak Gol Indah di Serie A Liga Ekuador
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
BACA JUGA: Katanya Tanpa Target, Sekarang Robert Ingin Bawa Persib Melangkah Jauh, Ini Alasannya
Dia mencetak gol pada menit 83 yang menjadi penentu kemenangan Mushuc Runa atas Nueve de Octubre dengan skor 2-1.
Setelahnya dia mencetak hattrick ketika Mushuc Runa menggasak Manta dengan skor 4-2 pada 14 Maret 2021 dan membawa asal Kota Ambato itu naik ke peringkat 6 klasemen sementara.
Untuk diketahui Bauman sempat berkarier di Indonesia bersama Persib Bandung pada tahun 2018 dan terbilang sukses mengambil hati bobotoh meski di penghujung musim dia sempat disorot karena bersitegang dengan Ezechiel N'douassel di tengah lapangan.
Pada 2019, Bauman memutuskan berkarier di Malaysia bersama Kedah FA. Namun kiprahnya di negeri jiran tak cukup sukses dan memutuskan kembali ke Indonesia untuk gabung dengan Arema FC yang ketika itu ditangani Mario Gomez yang pertama kali mengajaknya ke Indonesia.
Tapi pandemi Covid-19 membuat karier Bauman berakhir singkat dan dia memutuskan pulang ke negara asalnya, Argentina pada November 2011 untuk gabung dengan Quilmes.
Kemudian pada awal tahun 2021, Bauman menerima tawaran main di Serie A Liga Ekuador dengan Mushuc Runa yang sejauh ini terbilang menjadi tempat yang tepat untuk karier Bauman.
Meski Ekuador dianggap bukan kekuatan utama sepak bola Amerika Latin, tapi kompetisi domestik mereka terbilang cukup baik.
Indikatornya adalah kiprah klub-klub Ekuador di kompetisi antarklub Amerika Latin, Copa Libertadores. Di mana beberapa kali wakil mereka menembus final.
Bahkan, salah satu klub Ekuador, LDU Quito pernah menorehkan sejarah dengan menjadi juara Copa Libertadores musim 2008 seusai mengalahkan Fluminense (Brasil) di final lewat adu penalti setelah skor agregat imbang 5-5. (Taufik)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik