Relationship Goals Antara Bobotoh dan Manajemen Persib

Relationship Goals Antara Bobotoh dan Manajemen Persib Aksi bobotoh mendesak Robert Alberts mundur dari posisi pelatih Persib pada 10 Agustus 2022. (Adam Husein/Republik Bobotoh)

GOROWOK BOBOTOH - Sebelum masuk ke dalam pokok tulisan ini, mari kita keprok heula buat kemenangan perdana Persib di laga kandang Liga 1 kemarin 13 Agustus melawan PSIS. Kemenangan yang sangat berarti untuk membangkitkan mental pemain termasuk pemain ke-12 (Re: bobotoh). Semoga menjadi awal dari jalur menjadi Juara!

Oke, sekarang kita masuk ke pembahasan tulisan ini. Relationship goals teh naon sih? Kayak orang pacaran aja. Kalem dulu barudak, relationship goals itu bukan hanya terjadi dalam hubungan pacaran saja, tapi terjadi juga di setiap hubungan yang melibatkan ikatan emosional. Contohnya antara bobotoh dan Persib (dalam hal ini manajemen sebagai pengelola Persib).

Secara sederhana, relationship goals itu dapat diartikan sebagai sebuah hubungan antara dua pihak yang saling memenuhi kebutuhan satu sama lain. Jadi intinya bukan bertepuk sebelah tangan.

Baca Juga : Besok, Budiman Tentukan Siapa Saja Pemain Persib yang Dibawa dan Dicoret

Terus naon hubunganana bobotoh jeung manajemen Persib? Jelas ada. Hubungan keduanya adalah hubungan yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan, bahkan leuwih-leuwih ti orang bobogohan. Mun bobogohan tuluy putus, yaudah ga akan terjadi apa-apa, bisa nyari yang lain. Tapi Persib tanpa bobotoh, bagai sayur tanpa garam, hambar. Begitupun sebaliknya, tanpa Persib, maka tidak ada bobotoh.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Kebutuhan bobotoh adalah ingin melihat Persib menjadi juara dan kebutuhan Manajemen Persib adalah mendapatkan market yang besar dari bobotoh sehingga mendapatkan profit. Tapi ingat, bukan hanya profit saja tapi bagaimana manajemen juga mengelola Persib agar sesuai harapan bobotoh. Lihat saja, Sponsor Persib selalu ramai dan bonafid, bagaimana tidak? Pendukungnya saja bukan hanya satu kota, tapi satu Jawa Barat (Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, sekira 48 Juta penduduk).

Ciri-ciri relationship goals itu sebenarnya sangat sederhana, tidak muluk-muluk. Pertama, terjalin komunikasi yang baik. Kedua, saling menghargai. Ketiga, saling mendukung. Terakhir adalah saling percaya satu sama lain.

Baca Juga : Beckham Main 20 Menit saat Uji Coba, Caretaker Persib Siapkan Rencana Khusus di Markas PSS

Apakah menurut bobotoh saat ini sudah terjadi relationship goals antara bobotoh dan manajemen Persib? Kalau menurut simkuring sih belum. Paling utamanya adalah komunikasi, seperti tulisan saya sebelum ini, Manajemen Berutang Penjelasan Terhadap Bobotoh.

Oh iya, belum lama ini bobotoh berdemo pada tanggal 10 Agustus 2022 menuntut #Reneout. Menurut saya demonstrasi ini terjadi bukan hanya karena progres Persib di Bawah Abah Obet tidak ada kemajuan, tetapi karena komunikasi yang bertepuk sebelah tangan.

Setahu saya hingga saat ini manajemen Persib belum membuat pertemuan rutin untuk duduk bareng dengan bobotoh seperti yang pernah saya ungkapkan di tulisan saya pada 3 Agustus 2022, Mengukur Keresahan Hati Bobotoh Dari Internet (Media Sosial).

Bobotoh hanya bisa berkomunikasi melalui media sosial milik Persib. Namun, manajemen jarang memberikan penjelasan atau klarifikasi yang dibutuhkan oleh bobotoh. lihat saja akun media sosial Persib, lihat puluhan ribu komentar berisikan pertanyaan, kritikan, keresahan bobotoh, bahkan tagar #Reneout pernah menjadi trending topic di Twitter. Tapi apakah Manajemen memberikan penjelasan atau sekedar press release?

Baca Juga : Jadwal Persib di Bulan Agustus 2022 Setelah Taklukkan PSIS Semarang

Giliran didemo, baru akhirnya manajemen bersuara dan memberikan penjelasan. Masa iya bobotoh harus demo dulu demi mendapatkan penjelasan atau klarifikasi dari Manajemen?

Oh iya, dari komunikasi yang tidak baik akan berlanjut ke turunnya rasa kepercayaan. Saya atau mungkin barudak bobotoh pasti suka melihat komentar di Medsos Persib dengan kata “bati” dan “profit”, biasanya kalimatnya “ah, neangan bati we hayo,” “Persib eleh nu penting meunang bati,” dan kalimat-kalimat lain yang ditujukan untuk menyindir Manajemen Persib.

Saya yakin semua bobotoh tahu dan mendukung manajemen untuk mendapatkan bati dan profit, karena bobotoh paham bahwa manajemen juga butuh profit untuk menjaga agar pengelolaan keuangan tetap stabil dan Persib bisa terus berlaga di kompetisi. Namun kalimat-kalimat bernada sindiran tersebut juga tidak bisa dianggap remeh, karena menandakan mulai hilangnya rasa percaya dari beberapa bobotoh terhadap Manajemen, karena mereka menganggap Manajemen hanya mencari bati atau profit.

Jadi itulah sedikit dari banyak alasan yang menurut saya membuat hubungan bobotoh dan Manajemen Persib belum bisa disebut relationship goals. Mudah-mudahan masalah komunikasi ini bisa segera diperbaiki. Karena dari permasalahan komunikasi bisa menyebar ke masalah-masalah lain. Saya masih percaya bahwa Manajemen Persib dan bobotoh mempunyai visi yang sama, yaitu ingin melihat Persib Juara! Wallahu’alam.**

Penulis: Anta Maulana Nasution (IG: @antanasution), sehari-hari bekerja sebagai peneliti lautan biru.

ATTENTION: Bagi bobotoh yang suka menulis bisa mengirimkan tulisan ke email republikbobotoh@gmail.com, tulisan akan dimuat di kolom GOROWOK BOBOTOH.

CATATAN: Rubrik GOROWOK BOBOTOH memuat tulisan artikel opini dari pembaca, Redaksi REPUBLIKBOBOTOH.COM tidak bertanggungjawab atas isi tulisan yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.

Kritik dan saran kirim ke republikbobotoh@gmail.com.

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Piksi

Berita Terkini