Beberapa Faktor Yang Membuat Laga Kandang Persib Sepi Penonton

Beberapa Faktor Yang Membuat Laga Kandang Persib Sepi Penonton Petugas melakukan pengecekan kepada bobotoh yang datang ke GBLA. (Raffy Faraz/Republik Bobotoh)

REPUBLIK BOBOTOH - Pemandangan tak biasa terjadi pada tiga laga kandang Persib di kompetisi Liga 1 musim ini.

Menghadapi Madura United, PSIS Semarang, dan Bali United, stadion GBLA yang menjadi markas Persib sepi penonton.

Menurut catatan PT LIB, jumlah penonton yang hadir di laga kandang Persib sempat mengalami penurunan, tetapi kemudian kembali naik.

Baca Juga : Teddy Jawab Spekulasi Luis Milla Sakit gara-gara Makanan

Yang menjadi catatan dari tiga laga kandang Persib tersebut, jumlah penonton yang hadir pada tiga laga tersebut tidak lebih dari 10.000 orang.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Pada laga perdana melawan Madura United, jumlah penonton yang hadir sebanyak 5.410 pasang mata atau hanya 14 persen dari jumlah tiket yang dijual.

Menghadapi PSIS Semarang, jumlah tersebut menurun menjadi 5.358 orang dan kembali meningkat saat Persib menjamu Bali United dengan jumlah 7.927 atau naik 7 %.

Menurut Direktur Persib Teddy Tjahjono, ada beberapa faktor yang membuat antusiasme bobotoh menurun musim ini.

Penyebab utama yang diungkapan pria berkacamata itu adalah aturan vaksin booster bagi pemegang tiket resmi Persib.

"Ada faktor paling besar kita mensyaratkan booster sedangkan tingkat booster di Bandung baru 38-40%, kita ikut aturan Kemendagri kemudian Perwalkot, PT LIB semua masyarakat harus booster dan kita ikuti," ucap Teddy Tjahjono di Graha Persib pada Selasa 30 Agustus 2022.

Faktor lain yang diduga menjadi penyebab sepinya penonton adalah sistem pembelian tiket dengan sistem online yang kemudian ditukarkan dengan tiket fisik berupa gelang. Meski menurut Teddy Tjahjono, sistem tersebut merupakan hasil dari evaluasi yang terjadi di Piala Presiden.

"Tingkat booster Bandung baru sedikit otomatis ini menjadi salah satu faktor utama untuk menonton bisa nonton ke stadion. Bahwa sistem yang sekarang kita lakukan dengan modfikasi menukar tanda gelang ini adalah hasil evaluasi setelah terjadi musibah di Piala Presiden," bebernya.

Terkait faktor kedua, belakang muncul usulan untuk pembelian tiket secara kolektif yang diwakili oleh satu orang saja.

Hal ini dinilai bisa mempermudah bobotoh terutama yang di luar kota untuk bisa menyaksikan langsung laga Persib tanpa harus menukarkan dulu e-tiket ke tiket fisik karena sudah diwakilkan.

Namun menurut Teddy Tjahjono, sistem yang diterapkan saat ini merupakan hasil diskusi dengan komuntas bobotoh.

"Sering diskusi sitem tiket sama komunitas, bahwa yang terjadi itu apabila dikolektif bisa membuka celah lagi. Ayo sama sama kerja sama kalo mau nonton yang ikuti aturan," katanya.

Baca Juga : Teddy Tjahjono Buka Suara Usai Persib Bubuk di Kandang PSM

Namun ia menjelaskan permasalahan ini merupakan sebuah proses transisi demi menciptakan lingkungan pertandingan yang kondusif dan tertib. Pasalnya dari 3 laga kandang yang sudah dijalani Persib, jumlah penonton selalu meningkat dari pertandingan ke pertandingan.

"Jumlah penonton meningkat terus, melawan bali hampir 8.000 udah naik terus atinya ini suatu proses harus kita jalani karena buat keamanan dan kenyaman bersama," tutupnya.**

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Helmi M Permana

Piksi

Berita Terkini