REPUBLIK BOBOTOH - Siapa yang tak kenal dengan mantan gelandang Persib era 90-an, Yudi Guntara. Ia merupakan sosok sentral di barisan lini tengah pada masa keemasan tim Persib Bandung.
Sebagai gelandang, Yudi Guntara merupakan pemain yang sangat fasih memberikan umpan manja untuk sektor depan. Tak hanya urusan memberikan umpan saja, Yudi juga kerap mencetak gol krusial untuk Persib.
Namun siapa sangka, sebelumnya namanya harum di Kota Bandung, Yudi Guntara pernah berseragam Persija Jakarta. Tak hanya semusim, Yudi sempat berseragam Persija selama 4 tahun dari 1987 hingga 1991.
Baca Juga : Info dan Lokasi Penukaran Tiket Pertandingan Persib vs Persija
Dalam program PIRIWIT BIRU, Yudi Guntara menjelaskan bahwa perjalanan karirnya memang sempat berseragam Persija. Saat itu Yudi merupakan siswa Diklat Ragunan yang menimba ilmu sepak bola secara intensif.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Dengan semakin terasahnya bakat tersebut, Yudi Guntara berada di persimpangan jalan ketika harus memilih melanjutkan studinya atau fokus bermain sepak bola. Sambul menimbang baik buruknya, Yudi akhirnya meninggalkan Diklat Ragunan untuk kembali ke Bandung.
Di Bandung, Yudi mendapatkan beberapa tawaran, salah satunya dari tim Galatama, Pelita Jaya. Namun harus diakui bahwa memang performanya cukup menonjol dibandingkan anak seusianya.
Setelah di Bandung karena berniat melanjutkan studinya, Yudi juga diminta berlatih bersama Persib sebagai pemain magang. Dia sempat bergabung dalam sejumlah uji coba yang digelar Persib.
Beberapa uji coba tersebut diantaranya ketika Persib menjamu jawara Eredivisie, PSV Eindhoven pada 1987 di Stadion Siliwangi. Selain itu, Yudi juga tampil dalam sejumlah uji tanding internasional yang dilakoni klub berjulukan Maung Bandung itu.
Meski penampilannya menonjol, Yudi mengaku Persib belum mengikatnya dan masih berstatus magang. Padahal saat itu ia sempat meminta kepada pengurus Persib untuk tetap berada di Persib dan melanjutkan studinya di Bandung.
"Jadi gini waktu dulu ada masa transisi saat lulus SMA dari Diklat Ragunansaya pulang dulu ke Bandung menunggu kuliah, saat itu saya dilemanya mau sepak bola atau kuliah. Masa transisi itu saya pulang ke Bandung dan di Bandung itu ada pertandingan uji coba lawan Eindhoven, Timnas Australia, Juventus yang bukan Italia tapi Korea kalau gak salah, dan Haleluyah, beberapa uji coba itu saya main di Persib, muncul bahwa saya akan diprioritaskan untuk kompetisi perserikatan."
"Tapi saya dulu pengin kuliah juga waktu itu Ketua Umumnya Pak Ateng. Saya bicara ke Pak Ateng kalau ingin kuliah tapi bukan gak ada respon mungkin gak ditindaklanjut lah waktu itu, yasudahb saya akhirnya memutuskan di Jakarta dengan tawaran beasisewa dengan STIE Perbanas," ujar Yudi.
Sayangnya permintaan Yudi tak terealisasi. Namun Yudi mendapatkan tawaran beasiswa dari STIE Perbanas Jakarta yang merupakan anggota dari tim Persija.
Melihat potensi Yudi bersama STIE Perbanas, Persija akhirnya meminang Yudi. Sedangkan Yudi mau tidak mau harus membela Persija karena perguruan tinggi tersbut berafiliasi denga Persija.
Bersama Persija, Yudi berkontribusi membawa klub berjulukan Macan Kemayoran itu menempati posisi empat Kompetisi Perserikatan musim 1989/1990.
"Kebetulan STIE Perbanas itu anggota Persija jadi sata harus membela perguruan tinggi saya. Dan itu jadi juara loh pemain pemainnha ada Azhari Rankuti, Patar Tambunan. Saya milih kuliah jalan dan sepak bola jalan,"
Tampil bersama Persija, ia juga sempat beberapa kali bermain menghadapi Persib di Stadion Siliwangi. Ia mengaku mendapat hujatan dari Bobotoh dan dicap sebagai pengkhianat.
Namun setelah 4 musim berselang bersama Persija, Yudi akhirnya kembali ke Persib. Ia juga menjadi salah satu pemain penting saat Persib menorehkan banyak prestasi kala itu.
Baca Juga : Hadapi Sao Paulo, Eks Striker Persib Bersiap Ukir Sejarah di Final Copa Sudamericana
"Tapi waktu itu Bobotoh sudah ada hati ke saya karena lawan Eindhoven dan PSSI juga kalah sama kita 2-1, tahun 87. Saya waktu itu 17 tahun, saya di Persija 4 musim lalu pindah ke Bandung 91, selesai kuliah masuk Persib. Jadi Bobotoh wajar aja waktu Persija main ke Bandung dengan Persib di Stadion Siliwangi, Bobotoh bilang pengkhianat ya apalagi lah sudah dari dulu, tapi saya memaklumi." tutupnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: Helmi M Permana