REPUBLIK BOBOTOH - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengucapkan belasungkawa mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Tragedi yang terjadi setelah pertandingan Liga 1 Arema vs Persebaya pada Sabtu 1 Oktober 2022 itu, merenggut ratusan nyawa.
Data terakhir dari kepolisian jumlah korban meninggal sebanyak 125 orang, dan masih berpotensi bertambah karena masih banyak korban luka yang dirawat di rumah sakit.
"Saya menghaturkan duka cita atas peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang, ini adalah peristiwa tragedi yang terbesar yang kami tahu," ucap Ridwan Kamil dikutip dari keterangan pers yang diterima REPUBLIKBOBOTOH.COM, Minggu 2 Oktober 2022.
Baca Juga : Kandaskan Persija, Persib Juara EPA U-16 2022
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Bahkan kalau jumlah korbannya sebanyak 127 orang atau lebih itu akan membuat tragedi ini kedua terbesar di dunia sesuatu yang sangat kita tidak banggakan."
"Saya turut berdukacita atas nama pribadi, atas nama penggemar sepak bola, atas nama Pemda Provinsi Jabar. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," imbuhnya.
Demi mengantisipasi hal serupa terjadi di dunia sepak bola Indonesia, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menginginkan adanya evaluasi total dari seluruh lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola.
"Harus evaluasi total, satu tujuan olahraga bergembira. Bahwa olahraga itu di warna-warna klub- lub daerah fanatisme silakan aja, tapi jangan melebihi dari tujuan olahraga," sebutnya.
Selain itu, bagi penggemar salah satu klub harus mulai menyikapi setiap pertandingan dengan bijaksana.
Baca Juga : Penggunaan Gas Air Mata saat Kericuhan di Kanjuruhan Disorot, Begini Kata Polri
"Kalau menang ya didukung, kalau kalah didoakan. Bukan malah sebaliknya, melampiaskan kekalahan dengan cara-cara yang akhirnya (berujung tragedi)," ucap Kang Emil.
Kepada pihak pengelola sepak bola di Indonesia, Ridwan Kamil meminta agar tidak mementingkan rating siaran televisi. Alangkah baiknya memikirkan hal-hal yang rasional jika ada laga besar dengan tensi tinggi.
Setidaknya dengan menggelar pertandingan pada sore hari, bisa meminimalisasi potensi kericuhan dan petugas keamanan pun lebih optimal dalam melakukan penanganan terhadap massa.
Sebelumnya beredar surat yang diduga dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang meminta Panpel Arema untuk tetap menggelar pertandingan lawan Persebaya dengan waktu kick-off yang sudah ditetapkan yakni pukul 20.00 WIB, meski Arema atas rekomendasi kepolisian meminta jadwal kick-off diubah jadi sore karena alasan keamanan.
Baca Juga : Eks Striker Persib Angkat Trofi Juara Copa Sudamericana
"Kemudian teknis manajemen sepak bola sendiri kadang-kadang dikritisi selalu malam hari, sehingga pengamanan agak repot. Mudah-mudahan jangan dipaksakan atas nama rating tv, pendapat saya," ungkapnya.
Terkait masalah SOP pengamanan, Ridwan Kamil, juga meminta agar disesuaikan dengan aturan FIFA sehingga penembakan gas air mata di dalam stadion, tidak terulang kembali. Selain dilarang oleh FIFA, juga membahayakan penonton di tribun.
"Pengamanan dievaluasi. Masalah gas air mata yang mungkin seharusnya tidak terjadi," kata Kang Emil.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik