Membandingkan Skuad 'Sederhana' PSM Musim Ini dengan Tim Mewah Juku Eja saat Juara Ligina 1999-2000

Membandingkan Skuad 'Sederhana' PSM Musim Ini dengan Tim Mewah Juku Eja saat Juara Ligina 1999-2000 PSM Makassar tampil solid di awal Liga 1 musim 2022-2023 dengan skuad yang tak terlalu mewah. (LIB)

REPUBLIK BOBOTOH - PSM Makassar di ambang juara Liga 1 musim 2022-2023. Juku Eja hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara.

PSM yang saat ini memimpin klasemen dengan 69 poin atau unggul 15 angka dari Persija Jakarta, dan 16 poin dari Persib, bisa berpesta juara jika di pertandingan selanjutnya menaklukkan tuan rumah Madura United pada pekan 32 Liga 1.

Jika bisa melakukannya, maka skuad PSM musim ini akan menjejaki pencapaian pasukan Juku Eja saat menjuarai kompetisi kasta tertinggi saat masih bernama Divisi Utama Liga Indonesia musim 1999-2000.

Baca Juga : Daftar Harga Tiket Pertandingan Liga 1 Persib vs Dewa United

Dibandingkan skuad PSM yang meraih kesuksesan 23 tahun lalu, bisa dibilang tim Juku Eja musim ini lebih 'hebat' karena awalnya kurang diperhitungkan.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Itu tak lepas dari komposisi pemain PSM musim ini, yang tidak memiliki banyak pemain bintang dan sebelum kompetisi dimulai, perhatian publik cenderung tertuju kepada juara bertahan Bali United, Persib Bandung, Arema FC, Persija Jakarta dan PSIS Semarang yang berani mendatangkan Taisei Marukawa serta Carlos Fortes.

Bahkan, dibandingkan dengan skuad PSM saat juara Ligina 1999-2000, komposisi tim Juku Eja musim ini bisa dikatakan kalah mewah.

Baca Juga : Erick Thohir Lobi Federasi Sepak Bola Argentina Bawa Messi Cs ke Indonesia

Tetapi PSM di bawah besutan pelatih Bernardo Tavares, membuktikan mereka bisa bersatu sebagi tim yang solid meski secara materi pemain dianggap kalah mentereng dibandingkan tim-tim unggulan lainnya.

Seiring dengan kiprah menawan PSM musim ini, publik sepak bola nasional kini mulai mengenal beberapa pemain kunci PSM seperti Sayuri bersaudara, Arfan, Dzaky Asraf, Agung Mannan dan lainnya.

Sementara di Ligina 1999-2000, PSM sejak awal memang diprediksi bakal berkuasa karena dihuni barisan pemain top dan berkelas di eranya.

Selain dibesut pelatih asal Belanda, Henk Wullems yang sebelumnya meraih sukses bersama Bandung Raya, PSM pun memiliki barisan pemain bintang, baik lokal maupun asing. Wullems bekerja sama dengan pelatih lokal, Syamsuddin Umar.

Baca Juga : Egy Maulana Vikri Diragukan Tampil di Laga Persib vs Dewa United

Di antaranya Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, Aji Santoso, Yeyen Tumena, Hendro Kartiko, Ortisan Solossa, dan Miro Baldo Bento.

Sementara pemain asing yang dimiliki PSM saat itu adalah Carlos de Mello, Joseph Lewono, Charles Lionga dan Christiano.

PSM tampil perkasa dari awal hingga akhir, termasuk mengandaskan Persija Jakarta di semifinal dengan skor 1-0 yang disebut-sebut sebagai final ideal.

Pada laga final melawan Pupuk Kaltim (PKT) Bontang, yang saat itu kurang diunggulkan dan mengandalkan pemain lokal, PSM sempat terlihat terlalu kuat dan unggul 3-0, namun nyaris dikejar oleh PKT.

PSM akhirnya menang dengan skor 3-2 lewat gol-gol yang dicetak Kurniawan pada menit 39 dan 62 serta Rachman Usman 55. Sedangkan gol PKT diciptakan Aries Budi Prasetyo 75, dan eksekusi penalti Fachry Husaini di menit 80 dalam laga final di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu 23 Juli 2000.**

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini