REPUBLIKBOBOTOH.COM - Salah satu pentolan Viking Persib Club (VPC), Tedy Ekek menyayangkan sikap PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), yang telah mengubah hari jadi Persib dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919.
Itu kata Tedy dilakukan tanpa melibatkan banyak pihak, seperti para pendahulu Persib, sesepuh Kota Bandung, budayawan hingga bobotoh.
"Tidak beradab, tidak ada sosialiasi, tidak ada obrolan sama sesepuh, budayawan, kan masih ada Pak Solihin GP, ada Pak Otje Djundjunan, Ceu Popong Otje Djundjunan atau Pak Dada Rosada. Harusnya semua dilibatka dulu sebelum mengambil keputusan mengganti hari jadi Persib," kata Tedy kepada REPUBLIKBOBOTOH.COM, pada Selasa (26/12/2023).
Persib menurut Tedy sudah menjadi ikon Kota Bandung dan Jawa Barat, sehingga ada banyak orang yang terlibat di dalamnya.
Baca Juga : Hari Jadi Persib Jadi Perdebatan hingga Jadi Trending di Twitter
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Ini mah kan kaitannya dengan Kota Bandung. Coba kalau menggelar pertemuan dulu, mendiskusikan dulu, mensosialisasikan dulu, mungkin tidak akan jadi polemik, atau memang sengaja membuat polemik ini agar jualannya lebih laku lagi," ujar salah satu pendiri VPC ini.
Diberitakan sebelumnya, Persib resmi mengumumkan perubahan hari lahir klub dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919 pada Minggu (17/12/2023).
Berikut alasan Persib ubah hari lahir klub
Pengumuman tersebut dilakukan langsung oleh CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita sesaat setelah menerima hasil riset dari Tim Peneliti Hari Jadi Persib yang diketuai Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad), Prof. Kunto Sofianto, Ph.D di Graha Persib, Minggu (17/12).
"Setelah hasil riset ini ditetapkan, mulai tahun depan, Persib akan memperingati hari jadinya setiap tanggal 5 Januari," kata Glenn dikutip dari laman Persib.
Lebih lanjut Glenn mengatakan, manajemen dan stakeholders akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait perubahan hari lahir ini.
"Maklum, kita sudah bertahun-tahun merayakan hari jadi setiap tanggal 14 Maret. Kita berharap, penetapan hari jadi yang baru ini bisa menghadirkan berkah dan Persib semakin berjaya di kemudian hari," kata Glenn.
Baca Juga : David Da Silva Mandul di Tiga Laga Persib, Goran Paulic Tak Risau
Sementara itu Prof. Kunto menjelaskan penetapan tanggal 5 Januari 1919 sebagai hari jadi Persib dilakukan setelah tim peneliti yang beranggotakan Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman Sunarya, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P. dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA, bekerja cukup lama melakukan riset sejarah dengan merujuk pada sumber primer dan sumber sezaman.
"Riset hari jadi ini dilakukan untuk menjawab keresahan dan bahkan keraguan yang muncul dalam satu dekade terakhir, terutama dari pegiat literasi, jurnalis dan Bobotoh PERSIB karena tidak adanya bukti otentik dasar penetapan hari jadi Persib pada tanggal 14 Maret 1933," kata Prof. Kunto.
Selain itu, narasi yang menyebutkan bahwa Persib (Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond/BIVB) merupakan salah satu dari tujuh perserikatan (bond) pendiri PSSI pada 19 April 1930 menjadi alasan lain timnya melakukan kajian ilmiah dan riset hari jadi ini.
Logikanya, kata Prof. Kunto, sebagai salah satu pendiri PSSI, Persib harus lahir terlebih dulu dari yang dilahirkannya.
"Dalam perspektif historis, tanggal 14 Maret 1933 yang selama ini diyakini sebagai hari jadi Persib, tidak berdasarkan fakta sejarah apabila dikaitkan dengan peran BIVB dalam proses pendirian PSSI pada tanggal 19 April 1930," kata Kunto.
Kunto juga menjelaskan di antara lima titimangsa yang ditemukan oleh tim peneliti, tanggal 5 Januari 1919 merupakan hasil interpretasi yang paling logis karena didukung oleh fakta sejarah yang kuat.
Di luar tanggal tersebut empat titimangsa lainnya adalah 11 Juli 1914, 19 Mei 1923, 22 Oktober 1928 dan 18 Maret 1934.
"Setelah melewati langkah-langkah ilmiah yang lumayan panjang, termasuk uji publik melalui Focus Group Discussion [FGD] secara terbuka, kami berkeyakinan untuk menyimpulkan bahwa tanggal 5 Januari 1919 bisa dijadikan sebagai hari jadi PERSIB," kata Kunto.
Dasar penetapan 5 Januari 1919 sebagai hari jadi PERSIB adalah adanya momen kesepakatan dalam vergadering (rapat) 13 klub pribumi seperti KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil untuk mendirikan sebuah bond atau perserikatan bernama Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB).
Fakta tersebut ditemukan dalam pemberitaan surat kabar Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919.
Dijelaskan Prof Kunto, ke-13 klub pribumi tersebut memutuskan membentuk bond tersendiri sebagai bentuk 'perlawanan' terhadap diskriminasi yang dilakukan bond Hindia Belanda, Bandoengsch Voetbal Bond (BVB) terhadap sepak bola bumiputera.
Seusai deklarasi pendirian, dibentuklah susunan kepengurusan di bawah kepemimpinan Soetan Baginda M. Djamil sebagai presiden bond dan Soegeng sebagai wakilnya.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Daddy